The Private Life Of Plants
"Flowering"
Musim panas. Inggris mengisi daratannya
dengan bunga-bunga indah. Tapi diimbangi dengan kerugian. Penyakit “hay-fever”
(demam jerami). Bagi yang menderita karenanya, dan umumnya setiap orang pernah
mengalaminya. Mata bengkak, hidung basah, dan bersin-bersin tak terkendali.
Sumber dari penyakit itu ada di udara sekitar kita.
Serbuk sari. Besarnya tak sebesar titik
debu. Bentuknya bervariasi dan rumit. Tiap spesies tumbuhan memiliki pola
khasnya sendiri. Beterbangan dalam jutaan jumlahnya dari benang sari yang jatuh
dari bunga rumput yang kecil. Begitu serbuk sari dilepas, angin membawa pergi.
Partikel kecil inilah yang masuk ke hidung, yang memberi banyak rasa tak
menyenangkan kepada kita. Tapi tentu saja tujuannya bukanlah hidung manusia.
Strukturnya seperti ini.
Ketika serbuk sari yang membawa angin,
mendarat di salah satu perangkap bulu-bulu ini, rumput dibuahi dan akan
menghasilkan benih yang tumbuh menjadi tumbuhan rumput lain. Mungkin banyak
yang mengira metode penyebaran serbuk sari seperti itu akan sangat tak berguna
dan tak efesien. Tapi ternyata bagi rumput ini sangat berhasil. Menyebar ke
setiap benua di bumi. Dan bahkan sebagian bisa tumbuh amat besar. Di Nepal
sini, terdapat yang terbesar dari semua, tingginya 20 kaki. Manusia, bahkan
badak bisa berjalan di tengah rerumputan seperti ini. Namun sama sekali tak
terlihat.
Hazel, seperti pohon lainnya juga
mengandalkan angin untuk menyebarkan serbuk sarinya. Karena serbuk sari
dihasilkan dalam jumlah besar. Dan dilepas semua. Serbuk sari dan stuktur
asalnya, seperti catkin ini. Dan dianggap sebagai jantan. Stuktur betina, yakni
putik tumbuh terpisah pada Hazel sebagai tangkai merah muda kecil. Di pangkal
dari setiap putik, ada ruang berisi sejumlah telur kecil. Pada Hazel, hanya
satu. Meskipun banyak serbuk sari yang mungkin jatuh ke putik. Hanya satu yang
dibutuhkan untuk membuahi tiap telur. Serbuk sari membentuk pipa mikroskopis
yang tumbuh ke bawah menembus putik. Dan menyatu dengan telur di dasarnya. Ini
lalu membesar dan menjadi hazelnut (kacang hazel).
Umumnya tumbuhan menggabung struktur
jantan dan betinanya menjadi satu bunga. Putik biasanya berada di tengah. Dan
tangkai penghasil serbuk sari berkumpul di tengahnya. Kelopak bunga adalah
iklan untuk memikat hewan pembawa yang akan membawa serbuk sari dari satu bunga
ke bunga lain.
Banyak bunga, seperti Geranium Liar mematangkan
struktur jantan dan betinanya di saat berbeda untuk mencegah pembuahan sendiri.
Mula-mula tangkai bergulung ke belakang dan melepas serbuk sari dari
penyimpanannya di ujung. Hanya ketika itulah putik putih terbuka. Kini putik siap menerima serbuk sari dari
tumbuhan lain.
Bunga Cakar Kanguru dari Australia
Barat menghasilkan tangkai yang berbasis seperti sisir. Dengan putik yang lebih
tipis dan lebih panjang muncul dari depannya. Bunga tumbuh dengan cepat dan
mekar berurutan untuk menawarkan minuman madu manis pada hewan yang datang.
Ketika pemakan madu menjangkau dengan paruhnya mngambil madu, ia mendapat
serbuk sari di belakang lehernya. Lalu ketika burung pergi dan minum di tempat
lain, putik tumbuhan kedua teroles serbuk sari dari bunga pertama.
Di Amerika Selatan, Kolibri adalah
pemakan madu ulung. Dan bunga memenuhi dirinya dengan serbuk sari dengan cara
serupa. Tangkai dari yang ini terkumpul dengan sekali sapu. Dan serbuk saripun
pergi. Banyak dari bunga yang dipolinasi oleh burung berwarna merah. Ini bukan
kebetulan. Tak seperti serangga yang lebik peka pada spectrum warna biru.
Burung punya penglihatan warna seperti kita. Merah dengan cepat memikat
perhatian burung halnya seperti kita.
Tumbuhan Amerika Selatan, Columnia,
sekilas tak punya warna. Tapi lihat daunnya dari bawah. Terdapat bintik tembus
pandang. Sinar yang menembus memberi warna merah cerah seperti jendela kaca.
Bunganya, yang dekat dengan batang, berwarna pucat, kecil, dan cenderung
terabaikan. Tapi Kolibri belajar bahwa bintik merah adalah tanda lokasi. Dengan
demikian, ini dapat dianggap cara lebih baik memasang iklan daripada memakai
kelopak bunga. Bintik merah di daun lebih ekonomis. Dapat bertahan lebih lama
daripada kelopak bunga dan akan mengiklankan semua pertumbuhan bunga. Mudah
ditebak bahwa bunga merah berbentuk terompet megah di mana pun anda dapatkan,
pasti dipolinasi oleh burung.
Aloe terdapat di Afrika Selatan dan
Sunbird adalah rekannya. Ada dugaan lain bisa anda buat tentang bunga dan
polinatornya. Bukan saja bunga merah mencolok yang mungkin dipolinasi burung,
tapi bunga tersebut mungkin tidak berbau. Dan Aloe ini tidak berbau. Alasannya
jelas. Burung, dengan beberapa pengecualian, tak punya indera penciuman.
Wewangian akan sia-sia.
Bunga hanya butuh warna untuk memikat
pollinator yang bermata tajam. Aloe ini seperti keluarganya yang lain,
memetangkan putiknya pada saat yang sama dengan tangkainya. Jadi anda mengira
tumbuhan akan terancam membuahi diri sendiri. Tapi Aloe punya cara tersendiri
untuk mencagahnya. Putik Aloe dapat mengenal serbuk sari mereka sendiri. Dan
hanya menerima serbuk sari dari tumbuhan lain.
Protea, keluarga tumbuhan Afrika
Selatan lain, seperti Aloe menghasilkan bunga-bunga kecil yang terkumpul
bersama. Tapi juga mengepaknya lebih rapat. Sehingga beberapa ratus bunga kecil
membentuk satu bunga spektakuler. Yang ditengah mungkin menghasilkan tangkai
dan putik serta madu. Sedangkan yang disekitarnya steril. Dan hanya sebagai
iklan pemikat. Jadi protea menghasilkan kepala bunga spektakuler yang
bervariasi. Dan memberi burung polinasinya banyak sedotan madu. Tapi beberapa
ada yang berbeda.
Jenis protea lainnya. Meski sekilas
mungkin sulit dipercaya protea ini berbunga penuh. Tapi bunga-bunga tidak
terlihat bertengger di atas. Tetapi ada di bawah semak-semak. Warnanya coklat,
mengarah ke bawah dan malam hari berbau ragi. Pasti tak cocok bagi burung
pollinator, tapi untuk mengetahui apa yang mempolinasinya, harus melihatnya
pada waktu gelap.
Seekor Tikus Semak kecil. Makan tak
berlangsung lama, karena bunga segera berakhir. Lalu tikus akan kembali ke
makanan biasanya. Biji-bijian. Tapi setelah itu, ia akan membawa serbuk sari
dari satu tumbuhan ke tumbuhan lainnya. Di hidupnya. Itulah yang dibutuhkan
Protea sebagai imbalan atas makanan.
Pohon durian di Kalimantan juga
berbunga di malam hari. Juga cenderung dipolinasi oleh mamalia malam. Kelelawar
buah. Saingan burung dalam efektivitas sebagai pollinator. Karena kelelawar
terbang jauh untuk mencari makan. Mamalia adalah kelompok terbaru dalam evolusi
dunia hewan. Sebelum mamalia, reptile yang berkuasa. Dan sebagian tentunya
selama masa dinosaurus direktur oleh tumbuhan. Seperti yang ada dewasa ini.
Tokek Raksasa New Zealand adalah salah
satunya. Pulau tak punya hewan asli setempat, kecuali kelelawar. Jadi tumbuhan
punya calon terbatas sebagai kurir. Tokek telah direkrut oleh pohon Pohutukana.
Fajar di madagaskar . madagaskar
terpisah dari tepi timur Afrika 40 juta tahun lalu. Dan sejak itu terisolasi.
Karena itu punya tumbuhan yang tak ada di tempat lain. Palem kipas adalah salah
satunya. Pohon menghasilkan bunganya dalam rangkaian yang tumbuh di antara
daun-daun kipasnya. Bunganya tak menarik, nyaris berstruktur kulit. Harus amat
kuat untuk merentang kelopak bunganya untuk mengambil madu yang disembunyikan.
Tapi pulau tak hanya punya tumbuhan unik, melainkan juga hewan unik. Lemur.
Lemur punya kekuatan yang dibutuhkan. Ada banyak jenis lemur tapi hanya
beberapa yang memakan madu. Salah satunya adalah Lemur Hitam. Namanya keliru,
karena meskipun yang jantan berwarna hitam betinanya berwarna coklat. Lemur ini
punya lidah panjang yang memungkinkannya untuk minum madu dari celah palem yang
dalam. Setelah dipenuhi serbuk sari hanya separuh tugas lemur. Separuh
berikutnya adalah membawa serbuk ke bunga palem kipas lainnya. Dan yang
terdekat mungkin bermil-mil jauhnya, tapi lemur berjalan jauh dan begitu
mengeringkan satu madu di satu palem, mereka pergi mencari palem lain.
Hanya ketika minum dari palem kipas
kedua maka mereka menuntaskan tugas yang diberikan pada mereka oleh palem yang
pertama. Tapi polinator yang paling umum bukanlah mamalia, burung, atau
reptile. Tapi serangga, banyak cara serangga memberi servis kurir seefisien dan
semurah mungkin. Tumbuhan seperti balsam
india ini dapat memikat serangga dengan bunga kecil. Ekonomis. Tiap pembawa
seperti lebah besar ini, akan melakukan tugasnya dengan imbalan madu paling
sederhana. Dan balsam membentuk bunganya sedemikian rupa sehingga menjamin tak
ada yang minum tanpa mendapat muatan.
Tumbuhan ini menyimpan madunya jauh di
dalam bunga. Sehingga lebah harus masuk ke dalam untuk mengambilnya. Tangkainya
bergantung pada pintu masuk. Sehingga lebah yang datang akan tergosok
punggungnya. Ketika semua serbuk sari sudah habis, tangkai lepassehingga
pembawaa yang pergi memutuskannya. Itu membuka putik sehinggalebah yang berikut
yang datang untuk minum, tidak mengambil serbuk sari, tapi mengantarkannya.
Lusinan butir serbuk sari tertangkap oleh kepala putik yanglengket. Lebih dari
yang dibutuhkan. Ketika fungsi bunga berakhir, kelopak bunga jatuh. Lalu ruang
telur dipakai setiap bungadengan cepat membesar dan menjadi kapsul yang penuh
benih.
Banyak tumbuhan harus membayar untuk
mendapatkan servis kurir yang eksklusif. Sehingga pembawa tidak membawa
paketnya ke alamat yang salah, yaitu bunga jenis lain dimana akan menjadi
sia-sia. Gentian yang tumbuh di Cape di Afrika Selatan mengadopsi kebijakan
tersebut. Imbalan yang ditawarkan pada karyawannya adalah serbuk sari yang bisa
dimakan. Dan Lebah Tukang Kayu mengambil banyak ke dalam keranjang di kakinya.
Tangkainya tampak menawarkan serbuk kuning pada semua pendatang. Tapi itu hanya
ilusi. Struktur kuning adalah tabung berongga. Dan serbuk sari aman di
dalamnya. Seekor kumbang terpikat oleh pemandangan. Amat bingung. Jadi
bagaimana lebah membawa muatan serbuk sari sebanyak itu? Dengan mendengarkan
secara seksama ketika ia datang maka kita dapat mendengar jawabannya. Dengan
menggetarkan lebih lamban dari biasanya, dan bersuara rendah lebah
menggoyang-goyang tabung dengan frekuensi tepat untuk mengeluarkan serbuk sari
dari lubang kecil di atasnya.
Dan untuk memperlihatkan getaran yang
dibutuhkan, kita dapat menggunakan garpu tala. Itu dia. Mungkin sebagian
mengira bahwa putik yang panjang muncul ke satu sisi akan menerbangkan banyak
serbuk sari ke sekitarnya. Tapi tak ada bahaya yang membuat bunga membuahi
dirinya sendiri. Putik tidak reseptif hingga semua serbuk sari bunganya hilang.
Ada tambahan keuntungan dengan strategi ini. Lebah tak tahu apakah dalam
tangkai kuning berisi serbuk sari atau tidak. Jadi bunga yang tak punya serbuk
lagi tapi punya putik yang reseptif mendapat penyerbukan tanpa harus
membayarnya.
Bunga HoneySuckel memberi imbalan bukan dengan
serbuk sari tapi dengan madu. Dan ia membayar di ujung tabung yang terbentuk
oleh kelopak. Jadi dibutuhkan lidah panjang untuk mengambilnya. Burung Kolibri
Howkmoth punya. Untuk tetesan terakhir, moth harus menjulurkan lidah sepanjang
mungkin. Dan itu memaksa ia menggosok tangkai dengan perutnya. Bunga terus
menghasilkan madu setelah serbuk sarinya habis dan layu. Jadi moth terus minum
darinya. Tapi kini moth menggosok serbuk lepas dari perutnya ke putik.
Beberapa bunga membuat minum menjadi
lebih sulit bagi pembawanya. Iris kecil ini tumbuh di Afrika Selatan. Tiap
bunga punya pangkal lubang yang amat dalam. Lubang masuk yang kecil ditunjukkan
dengan amat jelas dan tepat oleh panah putih di kelopak bunganya. Dan inilah
satu-satunya, lidah yang dapat menjangkau madunya. Itu milik Lalat Hover. Lidah
itu seperti pipa halus. Berdasarkan proporsi panjang badan, inilah peralatan
makan terpanjang dalam dunia hewan.
Tanda-tanda yang jelas memang penting
karena lidah yang panjang, sehingga bila angin bertiup sedikit saja, ujungnya
akan tertiup. Butuh dorongan khusus untuk mengambil tetesan terakhir. Bunga
Iris hanya mekar untuk beberapa minggu. Jadi apa yang dimakan Lalat Hover pada
masa lain? Setelah Iris ini berakhir bunga
biru lain terbuka. Ini dihasilkan oleh spesies Iris lainnya. Nyatanya
ada urutan tumbuhan yang berbunga di daratan selama beberapa bulan berikutnya.
Sehingga lalat Hover tetap makan sepanjang usia dewasanya yang singkat. Lalat
Hover membawa serbuk sari di depan kepalanya yang lebar. Dan di belakang
lehernya.
Sebaliknya, kupu-kupu cenderung
mengumpulkannya di sekitar pangkal lidahnya. Kupu-kupu tidak menahan lidah
jarumnya kurus seperti Lalat Hover.
Tetapi membengkokkannya dan terkadang, secara luar biasa membengkokkan dengan
tajam. Kupu-kupu ini membawa serbuk sari bukan saja lidahnya tapi juga di
seluruh kakinya.
Serbuk sari adalah barang berharga.
Dalam skala kalori, tumbuhan butuh energy yang cukup besar untuk menghasilkan
serbuk sari. Bunga Crassula. Tempat kupu-kupu Mountain Pride Afrika Selatan
makan melepas serbuk sarinya dengan mudah, sehingga kupu-kupu membawanya di seluruh
lidahnya. Mountain Pride hidup di bukit di sekitar Cape. Beberapa bunga merah
tumbuh disini. Kupu-kupu tidak seperti serangga lainnya menyukai warna itu.
Dimana di tempat lain merupakan hak istimewa burung. Bukan saja ada Crassula
Merah. Bunga-bunga tersebut juga memberi serbuk sari pada kupu-kupu. Paling
banyak. Tapi ada bunga yang telah berbuat sesuatu pada hal itu. Dan memuat
serbuk sarinya ke atas kupu-kupu Mountain Pride
secara lebih akurat dan karena itu lebih ekonomis. Bunga tersebut tumbuh
di ujung dari celah spektakuler ini.
Anggrek merah punya kolam di belakang
sini yang penuh dengan madu. Dan kupu-kupu tahu dengan tepat dimana tempatnya.
Anggrek punya cara khusus untuk mengukur serbuknya. Anggrek memparselnya dalam
sepasang paket yang disebut polinia. Disini, polinia tersembunyi di balik dua
tonjolan putih di atasnya. Gundukan putih di dasarnya adalah kepala putik.
Seperti anggrek lain, yang ini menyediakan tempat mendarat bagi pengunjungnya.
Hanya ada satu posisi dimana kupu-kupu
bisa berdiri untuk mengambil madu. Begitu di Mountain Pride mendorong ke depan
untuk tetesan terakhir, bantalan dari salah satu kenop melekat pada kaki
belakangnya. Begitu si kupu-kupu bergerak lagi, ia menarik polinia kuning itu.
Bila kupu-kupu datang ke bunga berikutnya, ia akan kembali mendarat di tempat
pendaratan dengan posisi yang persis sama. Dan kini menyebabkan polinia ditarik
sepanjang putik. Itu juga amat lengket. Anggrek telah dibuahi.
Di musim semi Afrika Selatan sini
daratannya dipenuhi pemandangan bunga yang spektakuler seperti yang ada di
berbagai tempat di dunia. Sebagian mengiklankan makanan serbuk sari. Sebagian
lagi minuman madu. Dan bukan hanya itu yang ditawarkan. Bunga ini, keluarga
dari Snapdragon. Memiliki produk yang tidak lazim. Minyak lezat yag ada di
ujung tajinya yang panjang. Hanya satu pelanggan, yaitu lebah ini yang punya
peralatan tepat untuk mengambilnya. Kaki depannya panjang dan dipenuhi bulu
tebal yang menyerap minyak.
Di Amerika Selatan, sekelompok anggrek
menawarkan produk yang lebih aneh dan canggih. Juga berupa minyak, tapi tak bisa
dimakan. Pelanggannya, untuk siapa minyak dihasilkan, adalah lebah kecil berwarna
pelangi. Tapi hanya jantannya yang mengunjungi bunga. Minyaknya seperti lilin.
Dan lebah harus mengoreknya dari bantalan di bagian belakang bunga.
Minyak yang ditawarkan bukan makanan,
tapi parfum. Lebah jantan memakainya untuk memikat betina selama ritual
perkawinan mereka. Tiap spesies lebah membutuhkan merk eksklusifnya sendiri.
Jadi setiap spesies anggrek mengatur produknya agar sesuai dengan selera
pelanggannya. Tapi ini tidak datang dengan Cuma-Cuma. Permukaan anggrek di
sekitar bantalan minyaknya amat licin dan si jantan sulit berpijak dengan
mantap. Jika tergelincir lebah akan jatuh menabrak kepala putik yang lengket.
Lebah terikat kuat sehingga ketika berkuang membebaskan diri akan menarik
polinia kuning bersamanya. Anggrek lain dari kelompok ini memaksakan
keinginannya dengan cara lain. Batang pemicu itu adalah pemicu. Lebah kecil
memang tak cukup besar memicunya. Tapi yang ini lebih besar. Dan dalam
sepersekian detik, anggrek membuang muatan ke atasnya.
Ada tumbuhan yang memproduksi imbalan
ya ng rupanya hanya ada satu hewan yang menyukainya dan yang dapat
mengambilnya. Pohn Fig tropis ini di Australia Utara punya hubungan yang amat
rumit dengan ngengat. Sehingga amat sulit membayangkan siapa yang memulainya.
Atau siapa yang mendapat keuntungan lebih. Pohon Fig menaruh bunganya di dalam
bulatan hijau kecil ini. Bunganya tak pernah terkena cahaya siang. Satu-satunya
cara menjangkaunya adalah melalui lubang kecil di tengah sini. Di dalamnya
dipenuhi oleh bunga jantan dan betina. Masing-masing seedikit lebih besar dari
ujung jarum. Tapi yang betinanya telah berisi parasit. Beberapa minggu lalu,
ngengat betina memasuki lubangnya. Dan bertelur di dalam ovariumnya. Kini telur-telur
itu akan menetas.
Yang mula-mula muncul adalah ngengat
jantan. Tapi sulit dikenaki mirip ualt dan bersayap. Mereka tak akan pernah
terbang. Mereka juga tidak akan meninggalkan ruangan ini. Mereka mencari bungan
betina yang berisi parasit, yang berisi ngengat betina yang belum menetas.
Setelah jantan memenukannya, ia akan mengawini betina selagi, masih di dalam
bunga kecil. Ia merayap pergi dan segera mati. Tugasnya selesai. Kini betinanya
mulai menetas. Mereka lebih dikenal sebagai ngengat karena, meski tak sebesar
nyamuk, tapi setidaknya mempunyai sayap. Mereka menuju pintu keluar. Untuk
mencapainya, ia harus melampau bunga jantan fig. Mereka dimuati dengan serbuk
sari ketika pergi. Di tempat terbuka mereka terbanga mencari pohon fig lain
yang berbunga. Jika ditemukan, mereka akan masuk ke kapsul bunga yang bulat, lalu membuahi fig. Imbalan mereka atas
pelayanaan itu adalah dapat memakai ruang bunga fig untuk merawat anaknya untuk
generasi berikut. Namun ada tumbuhan, tidak member polinatornya imbalan apapun.
Di bagian hangat Eropa, hidup sekelompok
tumbuhan yang menipu, pollnator agar mengira mereka mendapat imbalan
sensasional. Imbalan seks. Tumbuhan itu adalah anggrek kecil. Bunga
memproduksi, sinyal tertentu sehingga membuat lebah atau ngengat jantan,
mengira itu adalah betina dari spesies yang sama. Beberapa memiliki bagian
biru. Ada yang ditepinya dipenuhi benda mirip bulu. Sayap ngengat dengan cahaya
pas memang memancarkan warna biru. Dan perutnya penuh dengan bulu coklat yang
tebal. Ngengat betina juga mengeluarkan bau pengenal. Tapi anggrek juga begitu
dan hasilnya amat memikat. Ngengat jantan menyeruduk ke depan untuk mencok
kawin.
Ngengat menanduk polinia yang menempel
padanya seperti tanduk kuning. Tampak ia sadar betul bahwa sesuatu telah
terjadi padanya. Tapi tak ada yang dapat dilakukan dan ia terbang, untuk
mencoba keberuntungan di tempat lain. Di mana tentunya yang diharapkan oleh
anggrek. Karena kali ini, ia menghantarkan serbuk sari pada betina pada palsu
lain. Bulu-bulu dari anggrek ini mengarah ke bawah, seakan betinanya bertengger
dengan kepala ke atas. Tapi ada yang menghasilkan kepala ke bawah. Lalu
jantannya harus mendarat ke arah itu jika ingin kawin. Lalu bunga kan mendapat
serbuk sari yang menempelkan di
belakangnya. Yang ini juga tampak sadar bahwa ia mendapat lebih dari, yang ia
akan berikan. Peniruan anggrek amat menyakinkan dan memikat. Sehingga terkadang
saru bunga akan memikat kumpulan yang gila seks. Sebagian mencoba anggrek dan
membawa serbuk sari, dengan sembarangan.
Jantan lain, karena tempat sudah penuh,
mencoba kawin dengan lainnya. Di wilayah rumput Australia Barat. Anngrek
melakukan kelucuan seksual yang lebih rumit lagi. Kali ini adalah sekelompok
ngengat tertentu, yang di sebut Thynnids. Di musim semi, betina Thynnid mencul
dari tanah berpasir, di mana ia memakan belatung kumbang. Ia kini siap untuk
kawin. Jika anda hewan penggali, maka sulit untuk mengembangkan sayap, dan
betina ini tak bersayap.
Jadi tak bisa bepergian jauh. Tapi
jantannya bisa karena makan dengan berburu dan punya sayap. Merekalah yang
hatus mendatanginya. Begitu dapat tempat, ia mulai memancarkan pesan bau, yang
tercium jauh sepanjang arah angin. Lalu betina menunggu dan biasanya tidak
lama. Jantan membawanya pergi akan mengawininya di udara. Tapi ini, tidak mudah
bagi mata kita. Ngengat betina tanpa sayap ini adalah anggrek kecil. Tapi
mempunyai sinyal yang menunjukan ngengat betina, bagi ngengat jantan. Dan bukan
hanya itu, untuk mendukung sinyal visual itu, anggrek juga memproduksi bau yang
identik secara kimiawi, dengan bau yang dikeluarkan oleh ngengat betina. Kedua
hal tersebut cukup untuk membuat jantan percaya.
Ia mencoba terbang membawanya. Tapi
bagaimana ia membantu anggrek? Jawadannya terletak pada mekanisme cerdik dari
konstruksi bunga. Bagian unggu adalah betina palsu. Bagian lain membawa mangkuk
kecil dengan polonia menempel pada, bantalnya yang melengket. Kepala hitam dan
tubuh berbulu, rupanaya anda hanya butuh itu, untuk menyamar menjadi betina.
Tiruan sederhana ini, menempel pada bagian lain bunga dengan sambungan kecil
tapi kuat. Ketika jantan mencoba mengambil apa yang ia kira betina, ia
terlempar kedepan oleh kekuatan usahanya sendiri. Kedepan mangkuk dan polinia.
Tapi posisi jantan harus benar-benar pas. Meskipun dengan antusiasme untuk
kawin, jantan tidak bergantung dengan pas. Mungkin kali ini, anggrek beruntung.
Jelaslah ada sedikit kesalahan pada tiruan anggrek ini. Dua jantan mencoba
menaikinya. Nah, polinia menempelkan di pegunungan. Tapi teknik pembuahan
paling menghukum yang di pakai tumbuhan, melibatkan bukan saja tipuan seks tapi
juga memenjarakan. Hukuman kerja paksa.
Kolonia Camar di Meditrania. Seperti di
tempat lain di dunia, adalah tempat bising yang penuh dengan kegiatan, induk
burung dating dan pergi merawat anak-anaknya. Tempatnya juga berantakan, bau,
penuh dengan kotoran, potongan ikan separuh dicerna, dan bngkai di
mana-mana. Singkatnya, bagi lalat dan
semut ini adalah tempat surgawi. Di samping koloni camar, anada mungkin
menemukan ini. Ini bukan gambaran hewan betina seduktif yang seksi. Peniruannya lebih mengerikan.
Ini adalah bangkai penuh, yang meniru
daging busuk dipenuhi bulu. Dan mengeluarkan bau busuk bangkai. Inilah Arum
Kuda Mati. Lalat mendapatkan bahwa tempat ini amat menarik. Mereka harus menncari lubang untuk memasuki
bangkai. Dan tampaknya ini salah satunya. Di dalamnya ada kumpulan bunga kecil.
Yang di atas dalah bunga jantan, tapi belum masak. Di bawahnya da berikade
duri. Dan di bawahnya lagi ada bunga batina. Sebagian lalat telah mengunjungi
bunga seperti ini, dan membawa muatan serbuk sari. Di bawah sini bangkai sebenarnya. Mereka
mungkin mendapatkan cairan daging busuk lezat untuk dimakan. Dan bertelur
sehingga kelak belatungnya juga bisa makan. Tapi mereka tak dapat apa-apa.
Sambil mereka terus mencari, serbuk sari tergosok lepas ke kepala putik. Duri mencegah lalat untuk keluar. Kini
semakin lama dan lalat tidak terbang di malam hari. Mereka tertangkap. Pada
malam hari bunga jantan mengeluarkan serbuk sarinya.
Pada malam itu juga, duri barikadenya
manjadi layu. Jadi pada pagi hari lalat bisa bebas pergi. Dan masing-masing
membawa muatan serbuk sari dari bunga jantan. Salah satu pemikat serangga ini
yang paling luar biasa, hidup di hutan tropis Sumatra. Hanya berbunga sekali
dalam seribu hari. Dan ketika bunga berkembang, hanya berlangsung selama 3
hari. Jadi hanya sedikit orang yang pernah melihatnya.
Secara teknis ini adalah kelompok bunga
yang berkumpul di sekitar sini. Tapi anada tak disalahkan untuk menganggapnya
sebagai satu bunga. Jika begitu, maka inilah bunga terbesar di dunia. Ini
berkeluarga dengan Arum Kuda Mati, tapi setinggi 9 kaki dan lebar 3 kaki.
Ini adalah Amorphophallus titanum. Arum
titan. Fungsi dari duri besar yang tengah, adalah untuk menghasilkan bau. Jika
anda cium, berbau amis bangkai ikan. Ini rupanya memikat serangga, yang dating
ke sini dan turun memasuki lorong besar ini, menuju bunga-bunga kecil yang
tmbuh di pangkalnya. Hingga film ini dibuat, tak ada yang tau serangga apa yang
mempolinasi Arum Titan. Ketika kami
amati, kami melihat dengan pasti bahwa itu dikerjakan, oleh Lebah Getah Kecil.
Seperti arum lainnya, bunga jantan membentuk garis di atasnya. Dibawahnya bunga
betina dengan putik-putik panjang berujung kuning. Lebah tampak member imbalan
pada putik, karena merayat disekitarnya menyebar serbuk yang mereka bawa.
Mengapa arum titan harus memprouksi
bunga terbesar di dunia untuk memikat pollinator sekecil itu? Untuk efektif,
lebah ini harus membawa serbuk sari dari bunga lain. Tapi karena tumbuhan itu
langka dan hanya berbunga 3 tahun sekali, bunga terdekat mungkin bermil-mil
jauhnya. Tapi mudah menyebar bau sejauh itu di udara lembab dan tenang dari,
hutan tropis. Mungkin cara terbaik adalah dengan mengeluarkan dai menara
tinggi. Seperti pada cerobong asap pabrik. Kami menduga bahwa bunga itu di sini
untuk membuat kita senang. Tentu saja tidak.
Tumbuhan menghasilkan bunga jauh
sebelum manusia muncul, untuk memikat
mamalia, burung, dan terutama serangga. Meskipun serangga terkadang mendapat
bayaran, mereka adala pelayan. Majikannya adalah tumbuhan.
Sumber : Film
The Private Life Of Plants "Flowering"
No comments:
Post a Comment