Friday, 8 March 2013

Teks Film The Private Life Of Plants Episode 4 (Subtitle Bahasa Indonesia)



The Private Life Of Plants "The Social Struggle"

 

Deru badai dan topan. Cuaca yang merusak dan kebakaran hutan yang dahsyat. Mungkin dating sekali atau dua kalidalam hidup kita. Jadi kita menganggapnya sebagai peristiwa yang luar biasa. Tapi bagi tumbuhan yang punya kehidupan lebih lama dari kita, peristiwa seperti itu mungkin penting bagi kelangsungan hidupnya. Dan mereka yang hidup lebih singkat, mungkin dapat hidup setelah bencana seperti itu.
Topan inggris terbesar yang belum lama ini terjadi melanda pada malam 16 Oktober 1987. Hutan purba yang berdiri selama berabad-abad hancur. Bagi tiap pohon seperti Pohon Beech berusia 250 tahun ini, tentu saja ini merupakan bencana.
Tapi bagi tumbuhan lain, ini kesempatan yang mereka tunggu selama puluhan tahun. Benih asal dari tumbuhan muda yang bertunas ini mungkin berasal dari tumbuhan di tempat terbuka lain dari hutan, lebih dari seabad yang lalu. Sejak itu, mereka terbaring di tanah. Tapi kini cahaya telah memicu mereka untuk hidup. Mereka tak akan lama menguasai tempat terbuka ini. Jadi mereka tumbuh dengan cepat. Dan tanah, yang kaya akan daun yang membusuk member mereka makan dengan baik. Pada tahun kedua, mereka berbunga. Mereka adalah Foxglove. Benih dari bunga ini tidak akan bertunas disini. Tak ada ruang bagi mereka. Mereka harus mencari tempat terbuka baru, lalu pada gilirannya mungkin harus menunggu beberapa puluh tahun untuk tumbuh.
Willowherb bersaing dengan Foxglove untuk wilayah terbuka ini. Jadi ia juga terdesak untuk berproduksi. Benih willowherb yang hanya didukung oleh jutaan bola kapas akan terbawa jauh dan tersebar oleh angin. Setelah beberapa tahun, pengklaim berikutnya muncul dan bersaing atas kepemilikan tempat terbuka, Pohon Birch muda. Willowherb mungkin tak dapat bertahan lebih lama di sini. Beberapa tahun kemudian, willowherb lenyap. Tampaknya Birch menang. Tapi tanah kini kehilangan kesuburannya. Umumnya Birch di sini memulai hidup mereka sekitar 10 tahun yang lalu.
Tapi jumlah mereka banyak dan persaingan amat ketat. Jadi banyak yang tidak berhasil sama sekali. Yang ini sudah mati. Yang ini salah satu pemenang, membayangi yang lainnya. Tapi yang inipun tidak akan menjadi pemilik akhir wilayah ini. . Birch dalam skala waktu hutan punya kehidupan pendek. Selama 40 atau 50 tahun, akan layu karena jamur dan penyakit.
Pemenangnya akan diberikan kepada benih kecil seperti ini.
Pohon Ek tumbuh perlahan, tapi lebih kuat. Akhirnya pohon Ek mengambil alih Birch yang sakit-sakitan dan menangkap matahari. Perebutan social di hutan sudah berakhir. Setidaknya untuk saat ini. Pohon Ek berkuasa. Tapi begitu monarki yang cocok berkuasa, mereka harus mendukung berbagai makhluk yang lebih rendah. Daun yang melebar luas penuh dengan tepung dan gula, merupakan padang yang subur. Di mana banyak makhluk yang dapat makan di sepanjang musim panas. Ek melindungi mereka, hingga tingkat tertentu dengan membuat racun pada daun  Sawfly tidak mengunyah daun. Seekor ulat dari Ngengat Ekor Kuning. Ulat Ngengat Tortrix mengubah daun menjadi tabung. Memakannya dari dalam lalu memakainya sebagai perlindungan sambil berubah menjadi ngengat dewasa.
Ulat Bagworm membuat terowongan di dalam daun sambil berlindung di dalam tabung. Di mana ia bergantung di bawah daun yang baru ia makan. Makanan yang disediakan Ek bagi serangga ini lalu mengenyangkan yang lain, ketika serangga itu sendiri menjadi makanan bagi yang lebih besar.
Burung Tit yang member makan anak-anaknya, mengumpulkan sedikitnya 300 ulat per hari. Persediaan makanan berakhir hanya dalam beberapa bulan. Begitu musim panas manuju gugur, Ek menjatuhkan daun-daunnya dan menghentikan semua kegiatan. Begitu juga tamu dalam kepompong atau yang berhibernasi di celah. Begitu tahun berjalan, sinar mentari menghangatkan tanah dan tumbuhan yang melewati dingin tumbuh dari bawah tanah berlomba memanfaatkan cahaya matahari sebelum Ek menumbuhkan kembali daun-daunnya. Yang pertama adalah tumbuhan Snowdrop.
Begitu musim semi dating dan matahari kian terang, Bluebell mengambil alih. Permadani indah berwarna biru yang luas adalah cirri khas inggis. 20 ribu tahun lalu, gletser masuk hampir ke semua wilayah Inggis. Mendorong semua spesies tumbuhan ke selatan di depannya. Ketika es mencair, Selat Inggris mulai terbentuk menjadi penghalang yang mencegah banyak tumbuhan menyebar kembali di Eropa ke Inggris. Bluebell adalah sebagian yang berhasil.
Di hutan Amerika Utara, keadaannya agak berbeda. Bunga Bakung ini tumbuh di Pegunungan Appalachian. Musim semi di sini lebih kaya daripada di Inggris. Bukan hanya 2 atau 3 spesies bunga tiap yard seperti di hutan Inggris, di sini ada lebih dari selusin. Gletser juga pernah melingkupi pegunungan ini, tapi tak ada laut yang memisahkannya dari Benua Amerika. Jadi ketika Gletser mencair, tak ada yang mencegah tumbuhan musim semi kembali ke area hangat di selatan. Dan di sini bukan permadani yang seragam dari Bluebell, tapi ada pola yang kaya dengan aneka warna. Bakung Trillium. Beech Duthman. Granium liar. Anggota keluarga bakung, Belwort. Phlox Biru.
 Tapi keindahan musim semi tidak berlangsung lama. Bulan april, Ek inggris membangun lagi kanopinya. Masa Bluebell telah usai. Dalam aktivitas beberapa minggu, mereka memproduksi cukup makanan bukan hanya untuk benih, tapi juga di bawah tanah untuk tunasnya lagi. Jadi pada musim semi berikut, mereka memperluas permadaninya. Beech muda memperkuat payung daunnya dengan menambah lapisan bawah. Bayangan kembali ke hutan.
Di hutan tropis tak pernah ada musim dingin. Pepohonan berdaun sepanjang tahun. Jika tumbuhan di tanah di bawah kanopi permanen seperti ini butuh sinar matahari, ia akan memanjat untuk mendapatkannya. Tunas-tunas ini membentuk semacam tangga dengan mengikatkan salurnya yang seperti cambuk. Begitu dapat pegangan, ia melibat dirinya sehingga memperpendek dan menarik dirinya lebih dekat pada batang di atas untuk dipanjat. Tumbuhan lain naik dengan melibatkan batang utamanya ke penyanggaan. Begitu perambat kian dekat dengan kanopi dan cahaya, ia memperlebar daunnya.
 Tak ada pesaing yang lebih berani untuk memanjat ke atas ini selain rotan yang hidup di hutan tropis Asia dan Australia. Rotan dewasa menghasilkan salur terpanjang daripada tumbuhan lain. Orang pernah mengukur hingga 560 kaki. Tumbuhan dewasa tidak berdaun pada salurnya di lantai hutan sini. Ia hanya berdaun di atas kanopi. Tumbuhan besar ini, yang berjamur 200 kaki di atas tanah adalah mahkota dari rotan. Dan ia memperlihatkan sifat tumbuhan dengan jelas. Ini adalah jenis palem. Salurnya yang memanjat amat tipis dan mudah tak terlihat.
Kemudian memegang batang dengan kokoh, mencengkram batang utama pada posisinya dan tumbuh ke atas dari tunas yang terlindung di ujungnya. Tentu saja, cara lebih mudah untuk ke atas sini adalah melayang sebagai benih tmbuhan lain di antara penghuni liar ini datang kesini sebagai benih dengan menempel pada bulu kera atau di dalam perut burung.
 Anggrek memiliki benih yang sehalus debu begitu kecilnya sehingga terangkat hanya oleh hembusan kecil angin. Akibatnya cabang tertinggi dari pohon tertinggi sekalipun menampilkan kehidupan tumbuhan yang spektakuler. Tapi hidup disini punya masalah. Air harus di ambil dan disimpan. Jauh dari tanah memang sulit mendapat nutrisi mineral. Anggrek ini menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut  dengan membelitkan akar hijaunya di sekitar batang ia bertengger. Lalu mencegat air huan menetes di kulit pohon yang membawa debu bernutrisi bersamanya.
Pada sebagian hutan di tempat yang lebih tinggi, hamper selalu ada kabut permanen. Dan paying daun hutan tropis selalu mendapat persediaan air dari hujan yang teratur. Banyak tumbuhan menyimpan air sebagai kolam permanen di tengahnya. Dan tak begitu sulit menjaganya selalu terisi. Anggrek mungkin menyimpan air dalam bantangnya yang seperti membengkak. Kolam di tengan Bromeliad lebih dari sekedar penyimpanan air. Itu adalah sumber nutrisi. Hewan kecil seperti  larva nyamuk tinggal di dalamnya dan kotoran serta bangkai mereka munumpuk did asarnya sebagai sedimen yang kaya. Jadi semakin besar tumbuhan semakin banyak makanan menumpuk.
Dua ratus kaki di atas tanah, bergantung pada batang Pohon Koompassia yang merupakan pohon yang tertingi dari semua pohon yang ada di Asia Tenggara. Dan disamping adalah Pakis Keranjang yang indah. Sambil tumbuh dan berdaun. Tumbuhan ini mengumpulkan embun. Dan begitu daun melebar, mereka mengumpulkan daun lain yang jatuh dari atas. Daun membentuk untuk membentuk kompos daun yang bernutrisi. Dan semakin tumbuh, semakin banyak daun yag terkumpul. Dan besamanya akan lebih banyak benih. Sehingga kini ada pohon Fig yang tumbuha disini. Jadi anda punya kebun lengkap di ketinggian 200 kaki di atas hutan. Tanpa ada bagiannya yang menyentuh tanah.
Tapi sebagian penghuni liar ini bisa menjadi pembunuh. Pohon Fig muda seperti ini mungkin dating sebagai benih terbawa oleh burung. Mula-mula tumbuh amat lamban. Begitu mendapat kekuatan akarnya merayap ke bawah di atas cabang tumbuhan inangnya. Ada yang  bergantung bebas, tapi terus tumbuh. Akhirnya mencapai tanah. Kini dengan disuplai nutrisi dari tanah, Fig tumbuh amat cepat. Akar-akarnya membungkus batang utama, kian tebal dan menyatu membentuk kisi-kisi. Nasib pohon inang kini terjepit. Karena berada dalam jeratan Fig penjerat.
Tahun demi tahun berlalu, Fig mempertebal akarnya. Memeluk batang lebih rapat. Pohon tumbuh dengan memperbesar lilitannya. Bagi tumbuhan inang ini tak mungkin lagi. Bagaimanapun pertumbuhan memang sulit. Karna Fig punya mahkota besar di atas rerimbunannya yang mencegat sinar matahari bagi tumbuhan inang,dan akarnya di tanah mencuri hamper semua nutrisi. Akhirnya tumbuhan inang mati. Dan batangnya membusuk. Tapi pohon Fig tidak tumbang. Akarnya kini membentuk rongga silinder  yang mamp berdiri tegak sendiri.
Penjerat ini berusia sekitar 300 tahun. Nyatanya mungkin kliru menganggapnya sebagai satup pohon. Mungkin bahwa 300 tahun lalu ada beberapa Fig muda di kanopi. Kini, berabad-abad kemudian akarnya tumbuh ke tanah. Mereka meyingkar tubuh dari korban mereka. Dan mereka saling bergantung berjalin pada pilar dan penopang untuk menjaga dominasi mereka pada wilayah hutan disini.
Tak satupun dari monster-monster ini yang puas dengan satu korban. Ini berusia 500 tahun. Setelah menjerat satu korban dan kehilangan penopang, jatuh ke samping ke yang kedua dan membunuhnya. Lalu yang ketiga, dan kini akarnya siap memeluk yang keempat.
 Batang pohon mati tidak disia-siakan. Begitu pula daun layu ketika jatuh. Keduanya merupakan makanan bagi jamur. Bahkan ada daun yang ditangkap sebelum mencapai tanah. Jamur membangun jarring yang terbentang di antara ranting-ranting. Begitu daun tertangkap, benang-benangnya mengeluarkan filament-filamen putih.
Ini menghasilkan asam kuat yang melarutkan selulosa daun. Mengapa tidak melarutkan jamur juga? Karena jamur bukan tumbuhan. Tubuh jamur tidak mengandung selulosa. Jamur terbangun dari bahan mirip seperti pada tanduk dan kuku hewan. Jamur bukan tumbuhan atau hewan. Jamur masuk dalam kategori kehidupannya sendiri. Subur dengan jaringan daun yang terurai, jamur ini mengeluarkan lebih banyak bulu.
 Tapi jamur membutuhkan kelembaban. Mereka hanya hidup di tempat terbuka seperti ini dalam atmosfer lembab dari hutan tropis. Di tempat hutan yang lebih dingin dan lebih kering, jamur amat sulit hidup di tempat yang terbuka. Sebagai  gantinya jamur bersembunyi di dalam jaringan yang dimakan. Jamut tak punya batang, kar, atau daun. Umumnya tak lebih dari jaringan benang-benang yang kusut. Ini menghasilkan asam yang bisa dicerna, menyerap cairannya, lalu memakainya untuk membangun benang sari. Kemudian memperluas pencarian jaringan tumbuhan mati. Tapi selulosa amat rendah kandungan nitrogennya. Untuk mendapatkannya, beberapa jamur menjebak hewan hidup. Benang mikroskopis berkembang membentuk lasso kecil. Ini mengeluarkan zat kimia yang memikat cacing mikroskopis.
Salah satu dari Nematoda masuk ke dalam cincinnya. Dan jamur tiba-tiba menarik lassonya kuat-kuat. Cacing tewas. Lalu jamur medapatkan nitrogennya. Dan ini terjadi tak terlihat di bawah tanah atau dalam tumbuhan mati. Hanya ketika jamur mti siap berproduksi barulah membuat dirinya terlihat.
 Dari pemunculannya seperti ini, muncul spora yang merupakan benih jamur. Spora amat kecil sehingga melayang seperti asap. Tpi penmpilan konstruksi spektakuler ini amat singkat. Begitu spora terbang, kadang hanya beberapa hari, jamur akan mati. Kini jamur mnjadi makanan belatung. Jadi bangkai tumbuhan tidak menyimpan nutrisinya selamanya. Ada yang dimakan jamur. Dan sisanya, kini dalam bentuk cairan, masuk kembali ke tanah untuk menyokong generasi berikutnya.
Tapi tak selalu mudah bagi generasi baru untuk mulai. Di pantai barat Laut amerika dan di british Columbia. Fir, Spruce dan Hemlock tumbuh lebat dan tinggi. Sehingga sedikit cahaya masuk ke dunia di bawahnya. Kecuali bila salah satu dari tumbuhan tersebut mati. Pohon raksasa ini tumbang sekitar 10 tahun lalu. Celah yang ditinggalakan pada kanopi masih terbuka. Tapi masih sedikit cahaya di lantai hutan itu sendiri. Pakis dan lumut ini amat tebal. Tapi di atas batang roboh ini keadannya amat berbeda.
Inilah generasi berikutnya. Batang saja tak mampu menahan kelembaban. Lumut tebal dapat mengubur benih yang tumbuh. Tapi bagi tumbuhan lumut seperti ini, tumbuh dengan posisi seperti ini. Tumbuhan muda dapat memperoleh semua kelembaban dan cahaya yang dibutuhkan. Akarnya yang seperti benag tumbuh kebawah dari permukaan batang. Bahkan sebelum mencapai tanah, tumbhan mendapat banyak makanan, dari tanah yang menumpuk di sekitar kumpulan lumut dri batng pohon yang sudah dirontokkanoleh jamur. Akhirnya, akar menyentuh bumi. Dan saru demi satu sekelompok pohon kecil sehat. Membangun diri mereka di sepanjang batang. Jadi pada akhirnya barisan pohon besar berdiri di hutan, berbaris mirip barisan resimen. Masing-masing membantu membantu membengkokkan akar yang tak pernah berada di bawah tanah. Tapi masih menyangga di antara pohon-pohon tersebut, sisa dari batang besar yang 150 tahun lalu menjamin kehidupannya.
Afrika Selatan di jajaran pegunungan di luar Melbourne. Disini lebih kering daripada di barat laut Amerika. Tapi masih cukup hujan untuk mendukung hutan tinggi dan bersamanya, tumbuhan di bawah yang lebat. Pakis ini bahkan lebih tiinggi daripada yang di British Columbia. Ini adalah pohon pakis. Tapi masih rendah.
 Di atas mereka naik salah satu pohon tertinggi dari semua pohon. Ini disebut penduduk setempat Ash Gunung. Tapi tak ada hubungannya dengan Ash Eropa. Sebenarnya ini Eucalyptus dengan tinggi lebih dari 300 kaki.
Mereka membawa benih-benihnya dalam kapsul-kapsul kecil. Lalu menebarnya sedikit demi sedikit demi sepanjang tahun. Tapi di kegelapan, Benih tidak dapat bertahan. Meski jatuh di atas bangkai batang dari yang dewasa, benih tak cukup tinggi di atas tanah untuk bebas dari pohon pakis.
Nyatanya bahwa pada hutan dewasa seperti ini, Ash gunung punya masalah regenerasi yang berat. Solusinya tak bisa lebih dramatis. Peristiwa lainlah yang bagi manusia menjadi bencana besar. Kebakaran hutan. Minyak di kulit dan daun eucalyptus membuatnya amat mudah terbakar. Begitu terbakar kapsul benih di mahkotanya ikut terbakar dan isinya bertaburan.
Api kian besar dan menjadi badai api. Setelah kebakaran besar itu, sedikit yang masih hidup. Tapi ada yang aman di tanah di bawah panas. Banyak benih eucalyptus yang masih hidup. Di bawah sinar mentari, benih ini bertunas dengan amat cepat. Sedikit pesaing yang dapat menandingi kecepatan tumbuhnya. Subur dengan nutrisi dari abu benih tumbuh di sekitar batang yang hangus. Begitu seragam seperti tanaman gandum. Dalam setahun lebih, benih sudah amat tinggi. Sehingga tak ada saingan yang dapat menyerbu tanah tersebut. Batang ini terbakar tepat 10 tahun yang lalu. Dan anak-anak disekitarku tumbuh daru benih yang bertunas  segera setelah kebakaran. Benih-benih tmbuh begitu rapat sehingga akar-akarnya berkaitan membentuk lantai hebatdimana tunas pohon lain dapat berakar.
 Tanah ini masih milik Ash Gunung. Begitu pohon mulai melebarkan kanopinya. Pohon yang kurang kuat menjadi kurus. Kini ada ruang di tanah bagi pohon pakis untuk kembali. Hanya Redwood Raksasa dari California yang melebihi tinggi Ash Gunung. Dan itu aktivitas penebang pohon. Mundur ke abad 19, satu pohon Ash setinggi 435 kaki tumbang di sini. Itulah pohon tertinggi yang pernah ada. Ancaman terbesae bagi kelangsungan hutan ini adalah bahwa ia harus tumbuh selama ratusan tahun tanpa terbakar. Jika itu bisa terjadi, maka pohon-pohon raksasa ini akhirnya akan mati karena usia tua. Jatuh mati dan terkubur di antara pohon-pohon pakis. Tanpa pernah berbenih kembali. Paradoksnya adalah bahwa hutan indah ini hanya dapat hidup jika dimusnahkan dulu.
 Kebakaran lain. Kali ini di Australia Barat disini tanahnya amat gersang dan iklimnya amat kering. Sehingga pohon tinggi tak bisa tumbuh. Akibatnya ada banyak aneka tumbuhan semak. Pohonrumput berdaun panjang sehingga mudah dan cepat terbakar. Ini bukan rumput a tau pohon tapi relasi aneh dari bakung. Apa yang tampak batang kayu sebenarnya adalah serat batang yang punya perlindungan khusus. Pohon rumput menjatuhkan daun-daunnya setiap tahun. Tapi pangkalnya masih menempel pada batang dan menghasilkan getah yang menempelkan semua menjadi pelindung api efektif.
Meskipun tidak menyelamatkan semua, umumnya tetap hidup. Nyatanya spesies di sini mempunyai kemampuan hidup setidaknya untuk melewati kebakaran singkat. Jika tidak maka akan cepat kehiladngan tempat dalam komunitas ini. Sudah 8 bulan sejak keabkaran dan semak telah pulih dengan cara amat dramatis. Api merangsang aneka tumbuhan setidaknya melalui 4 cara. Panasnya memanggang buah Bankasia. Membuka jendela pada satu sisi dan membuat benihnya jatuh ke tanah. Api juga menghasilkan gas ethylene dalam jumlah besar. Dan itu memicu pohon rumput. Setelah menumbuhkan kembali daun-daunnya  terbakar dan mengeluarkan batang tajam besar ini yang akhirnya mengeluarkan bunganya. Asap api adalah rangsangan bagi benih tidur di pasir ini selama lebih dari 20 tahun terakhir sejak kebakaran terakhir. Ia memicu benih tersebut untuk menghasilkan tumbuhan tahunan yang kini bertunas.
Dan kelilmpahan nutrisi yang mendadak yang dihaslkan pada abunya, memungkinkan tumbuhan 2 tahunan seperti Catspaw yang indah ini menutup seluruh tanah dengan warna. Dalam beberapa tahun seluruh komunitas telah pulih sama sekali. Kebakaran adalah kesempatan memulai lagi perjuangan social. Setiap tumbuhan harus berebutan tempat hidup lagi. Beruntung atau menderita dari kecepatan pemulihan atau kesesuaiannya pada perubahaan sekecil apa pun di dataran yang ditinggalkan oleh api.
 Tapi secara keseluruhan, karakter semak tetap tak berubah. Dataran rumput Afrika Timur tak begitu stabil. Disini, dengan atau tanpa api dapat memicu perubahan besar. Api ini bergerak amat cepat karena rumputnya amat kering, sehingga begitu api mencapaai dedaunan, maka akan habis dalam beberapa detik saja. Dan selama angin bertiup di belakang, api akan jalan. Tapi sebenarnya api amat tipis. Dan jika mau, mudah sekali menyeberanginya. Dataran memang tampak rusak dan hancur. Tapi sebenarnya hanya sedikit kerusakan yang timbul.
 Daun dari rumput ini memang telah hilang. Tapi akar-akarnya tidak rusak. Panas memang dekat dengan tanah dan bagian akar ini, yang dekat dengan permukaan tanah sama sekali tidak rusak. Dari sinilah muncul pertumbuhan baru. Banyak yang menikmati lezatnya daun muda. Rumput dapat hidup dengan dicabut seperti itu karena daun mereka putus di pangkal ketika ditarik. Tapi menyisakan batang horizontal dan tunasnya tetap utuh. Tumbuhan dengan batang tegak tumbuh dari atas. Jika dicabut, kemungkinan besar akan mati. Dan jika ditarik, akan tercabut akar dan semuanya. Artinya, kawanan herbivore Afrika mengalahkn pesaing rumput. Sehingga punya area amatluas untuk diri mereka sendiri cocok bagi pemakan rumput juga bagi rumput.
Tapi sesuatu yang dapat membuat marah pengaturan ini. Bencana lingkungan dating lagi. Kali ini kemarau. Matahari mengubah tanah menjadi debu. Setelah memakan makanan kering terakhir  kawanan harus pergi mencari makan ke tempat lain. Dataran ditinggal gersang. Pemakan bangkai yang mati kelaparan. Tapi mereka juga akan segera pergi.
. Ketika akhirnya hujan turun, rumput tumbuh kembali. Begitu pula tumbuhan lain yang benignya, entah bagaimana mendarat disini. Tanpa ada hewan yang memakannya, tunas akasia tumbuh menjadi semaak. Dan tumbuh amat cepat. Begitu setinggi 2 kaki, maka cukup tinggi untuk tetap hidup dari rumput api yang ganas. Dan dur-duri pelindungnya dari pemakan tumbuhan. Begitu berusia sekitar 10 tahun cabang yang melebar mencegah sinar matahari ke tanah. Akarnya menghisap lebih banyak kelembaban. Dan rumput benar-benar lenyap. Lahan semak akasia telah membangun dirinya. Dan semua pohon, secara signifikan berusia sama dan sama tinggi. Pohon-pohon tersebut mengambil kesempatan sama untuk bertunas. Tapi situasi ini juga tidak permanen.
Gajah lapar yang senang makan daun akasia, tak mengalami kesulitan atau ragu, untuk mendorong jatuh pohon untuk mendapatkan daunnya. Anehnya bukan akasia yang dirobohkan. Gajah juga merobohkan Pohon Commifera. Gajah tak suka daunnya dan jarang memakannya. Jadi apakah itu tindakan ceroboh? Atau mungkin gajah tahu dampak dari merobohkan pohon itu? Apakah tahu apa tidak, sekolompok gajah begitu menduduki satu area, dapat mengubah akasia yang menjajikan, kembali kepadang rumput hanya dalam 4 atau 5 tahun.
 Pemakan rumput datang kembali. Dan gajah sekali lagi punya persediaan makanaan kesukaan mereka. Rumput. Gajah memang sudah pasti adalah factor utama dalam mengusir semak berduri dari daratan. Hingga memnungkinkan rumput menyebar luas. Anda boleh menyanggah bahwa gajah membuka rerumputan, merobohkan pohon yang tak disukai. Dan mencari semak berduri untuk dihancurkan. Tapi anda bisa menyanggah dengan cara terbalik. Anda bilang bahwa rumputlah yang memanfaatkan gajah. Dengan member gajah makanan tiap tahun. Rumput tetap menjadi tumbuhan dominan di dataran. Jika anda meliatnya seperti itu maka itu adalah kecerdikan yang diperlihatkan rumput dalam skala yang mendunia.
 Gandum dulu hanya tumbuh dalam di sekitar Mediterania. 10 ribu tahun lalu, benihnya diterima oleh sekelompok manusia sebagai makanaan. Makanan itu amat mereka sukai. Sehingga mereka menyebarkan gandum ke mana pun mereka tinggal dan membawanya mereka menguasai bumi.
Jadi beberapa spesies rumput dengan mengkerut hewan pembantu, khususnya kita, hewan, manusia telah berhasil memutus sirkulasi ekologis yang berlangsung sejak jutaan tahun di berbagai bagian di bumi. Rumput berhasil menhklaim pemakaian eksklusif bukan hanya di dataran terbuka. Tapi juga di dataran subur berair baik, yang dulu mendukung komunikasi aneka hewan dan tumbuhan. Rumput ini telah menyelesaikan masalah perjuangan sosial. Rerumputan ini telah menyingkirkan pesaing mereka.


Sumber :

Film The Private Life Of Plants "The Social Struggle"

No comments:

Post a Comment