The Private Life Of Plants "The Social Struggle"
Deru badai dan topan. Cuaca yang merusak dan kebakaran
hutan yang dahsyat. Mungkin dating sekali atau dua kalidalam hidup kita. Jadi
kita menganggapnya sebagai peristiwa yang luar biasa. Tapi bagi tumbuhan yang
punya kehidupan lebih lama dari kita, peristiwa seperti itu mungkin penting
bagi kelangsungan hidupnya. Dan mereka yang hidup lebih singkat, mungkin dapat
hidup setelah bencana seperti itu.
Topan inggris terbesar yang belum lama ini terjadi melanda
pada malam 16 Oktober 1987. Hutan purba yang berdiri selama berabad-abad
hancur. Bagi tiap pohon seperti Pohon Beech berusia 250 tahun ini, tentu saja
ini merupakan bencana.
Tapi bagi tumbuhan lain, ini kesempatan yang mereka tunggu
selama puluhan tahun. Benih asal dari tumbuhan muda yang bertunas ini mungkin
berasal dari tumbuhan di tempat terbuka lain dari hutan, lebih dari seabad yang
lalu. Sejak itu, mereka terbaring di tanah. Tapi kini cahaya telah memicu
mereka untuk hidup. Mereka tak akan lama menguasai tempat terbuka ini. Jadi
mereka tumbuh dengan cepat. Dan tanah, yang kaya akan daun yang membusuk member
mereka makan dengan baik. Pada tahun kedua, mereka berbunga. Mereka adalah
Foxglove. Benih dari bunga ini tidak akan bertunas disini. Tak ada ruang bagi
mereka. Mereka harus mencari tempat terbuka baru, lalu pada gilirannya mungkin
harus menunggu beberapa puluh tahun untuk tumbuh.
Willowherb bersaing dengan Foxglove untuk wilayah terbuka
ini. Jadi ia juga terdesak untuk berproduksi. Benih willowherb yang hanya
didukung oleh jutaan bola kapas akan terbawa jauh dan tersebar oleh angin.
Setelah beberapa tahun, pengklaim berikutnya muncul dan bersaing atas
kepemilikan tempat terbuka, Pohon Birch muda. Willowherb mungkin tak dapat
bertahan lebih lama di sini. Beberapa tahun kemudian, willowherb lenyap.
Tampaknya Birch menang. Tapi tanah kini kehilangan kesuburannya. Umumnya Birch
di sini memulai hidup mereka sekitar 10 tahun yang lalu.
Tapi jumlah mereka banyak dan persaingan amat ketat. Jadi
banyak yang tidak berhasil sama sekali. Yang ini sudah mati. Yang ini salah
satu pemenang, membayangi yang lainnya. Tapi yang inipun tidak akan menjadi
pemilik akhir wilayah ini. . Birch dalam skala waktu hutan punya kehidupan
pendek. Selama 40 atau 50 tahun, akan layu karena jamur dan penyakit.
Pemenangnya akan diberikan kepada benih kecil seperti ini.
Pohon Ek tumbuh perlahan, tapi lebih kuat. Akhirnya pohon
Ek mengambil alih Birch yang sakit-sakitan dan menangkap matahari. Perebutan
social di hutan sudah berakhir. Setidaknya untuk saat ini. Pohon Ek berkuasa.
Tapi begitu monarki yang cocok berkuasa, mereka harus mendukung berbagai
makhluk yang lebih rendah. Daun yang melebar luas penuh dengan tepung dan gula,
merupakan padang yang subur. Di mana banyak makhluk yang dapat makan di
sepanjang musim panas. Ek melindungi mereka, hingga tingkat tertentu dengan
membuat racun pada daun Sawfly tidak
mengunyah daun. Seekor ulat dari Ngengat Ekor Kuning. Ulat Ngengat Tortrix
mengubah daun menjadi tabung. Memakannya dari dalam lalu memakainya sebagai perlindungan
sambil berubah menjadi ngengat dewasa.
Ulat Bagworm membuat terowongan di dalam daun sambil
berlindung di dalam tabung. Di mana ia bergantung di bawah daun yang baru ia
makan. Makanan yang disediakan Ek bagi serangga ini lalu mengenyangkan yang
lain, ketika serangga itu sendiri menjadi makanan bagi yang lebih besar.
Burung Tit yang member makan anak-anaknya, mengumpulkan
sedikitnya 300 ulat per hari. Persediaan makanan berakhir hanya dalam beberapa
bulan. Begitu musim panas manuju gugur, Ek menjatuhkan daun-daunnya dan
menghentikan semua kegiatan. Begitu juga tamu dalam kepompong atau yang
berhibernasi di celah. Begitu tahun berjalan, sinar mentari menghangatkan tanah
dan tumbuhan yang melewati dingin tumbuh dari bawah tanah berlomba memanfaatkan
cahaya matahari sebelum Ek menumbuhkan kembali daun-daunnya. Yang pertama
adalah tumbuhan Snowdrop.
Begitu musim semi dating dan matahari kian terang, Bluebell
mengambil alih. Permadani indah berwarna biru yang luas adalah cirri khas
inggis. 20 ribu tahun lalu, gletser masuk hampir ke semua wilayah Inggis.
Mendorong semua spesies tumbuhan ke selatan di depannya. Ketika es mencair,
Selat Inggris mulai terbentuk menjadi penghalang yang mencegah banyak tumbuhan
menyebar kembali di Eropa ke Inggris. Bluebell adalah sebagian yang berhasil.
Di hutan Amerika Utara, keadaannya agak berbeda. Bunga
Bakung ini tumbuh di Pegunungan Appalachian. Musim semi di sini lebih kaya
daripada di Inggris. Bukan hanya 2 atau 3 spesies bunga tiap yard seperti di
hutan Inggris, di sini ada lebih dari selusin. Gletser juga pernah melingkupi
pegunungan ini, tapi tak ada laut yang memisahkannya dari Benua Amerika. Jadi
ketika Gletser mencair, tak ada yang mencegah tumbuhan musim semi kembali ke
area hangat di selatan. Dan di sini bukan permadani yang seragam dari Bluebell,
tapi ada pola yang kaya dengan aneka warna. Bakung Trillium. Beech Duthman.
Granium liar. Anggota keluarga bakung, Belwort. Phlox Biru.
Tapi keindahan musim
semi tidak berlangsung lama. Bulan april, Ek inggris membangun lagi kanopinya.
Masa Bluebell telah usai. Dalam aktivitas beberapa minggu, mereka memproduksi
cukup makanan bukan hanya untuk benih, tapi juga di bawah tanah untuk tunasnya
lagi. Jadi pada musim semi berikut, mereka memperluas permadaninya. Beech muda
memperkuat payung daunnya dengan menambah lapisan bawah. Bayangan kembali ke
hutan.
Di hutan tropis tak pernah ada musim dingin. Pepohonan
berdaun sepanjang tahun. Jika tumbuhan di tanah di bawah kanopi permanen
seperti ini butuh sinar matahari, ia akan memanjat untuk mendapatkannya.
Tunas-tunas ini membentuk semacam tangga dengan mengikatkan salurnya yang
seperti cambuk. Begitu dapat pegangan, ia melibat dirinya sehingga memperpendek
dan menarik dirinya lebih dekat pada batang di atas untuk dipanjat. Tumbuhan
lain naik dengan melibatkan batang utamanya ke penyanggaan. Begitu perambat
kian dekat dengan kanopi dan cahaya, ia memperlebar daunnya.
Tak ada pesaing yang
lebih berani untuk memanjat ke atas ini selain rotan yang hidup di hutan tropis
Asia dan Australia. Rotan dewasa menghasilkan salur terpanjang daripada
tumbuhan lain. Orang pernah mengukur hingga 560 kaki. Tumbuhan dewasa tidak
berdaun pada salurnya di lantai hutan sini. Ia hanya berdaun di atas kanopi.
Tumbuhan besar ini, yang berjamur 200 kaki di atas tanah adalah mahkota dari
rotan. Dan ia memperlihatkan sifat tumbuhan dengan jelas. Ini adalah jenis
palem. Salurnya yang memanjat amat tipis dan mudah tak terlihat.
Kemudian memegang batang dengan kokoh, mencengkram batang
utama pada posisinya dan tumbuh ke atas dari tunas yang terlindung di ujungnya.
Tentu saja, cara lebih mudah untuk ke atas sini adalah melayang sebagai benih
tmbuhan lain di antara penghuni liar ini datang kesini sebagai benih dengan
menempel pada bulu kera atau di dalam perut burung.
Anggrek memiliki
benih yang sehalus debu begitu kecilnya sehingga terangkat hanya oleh hembusan
kecil angin. Akibatnya cabang tertinggi dari pohon tertinggi sekalipun
menampilkan kehidupan tumbuhan yang spektakuler. Tapi hidup disini punya
masalah. Air harus di ambil dan disimpan. Jauh dari tanah memang sulit mendapat
nutrisi mineral. Anggrek ini menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut dengan membelitkan akar hijaunya di sekitar
batang ia bertengger. Lalu mencegat air huan menetes di kulit pohon yang
membawa debu bernutrisi bersamanya.
Pada sebagian hutan di tempat yang lebih tinggi, hamper
selalu ada kabut permanen. Dan paying daun hutan tropis selalu mendapat
persediaan air dari hujan yang teratur. Banyak tumbuhan menyimpan air sebagai
kolam permanen di tengahnya. Dan tak begitu sulit menjaganya selalu terisi.
Anggrek mungkin menyimpan air dalam bantangnya yang seperti membengkak. Kolam
di tengan Bromeliad lebih dari sekedar penyimpanan air. Itu adalah sumber
nutrisi. Hewan kecil seperti larva
nyamuk tinggal di dalamnya dan kotoran serta bangkai mereka munumpuk did
asarnya sebagai sedimen yang kaya. Jadi semakin besar tumbuhan semakin banyak
makanan menumpuk.
Dua ratus kaki di atas tanah, bergantung pada batang Pohon
Koompassia yang merupakan pohon yang tertingi dari semua pohon yang ada di Asia
Tenggara. Dan disamping adalah Pakis Keranjang yang indah. Sambil tumbuh dan
berdaun. Tumbuhan ini mengumpulkan embun. Dan begitu daun melebar, mereka
mengumpulkan daun lain yang jatuh dari atas. Daun membentuk untuk membentuk
kompos daun yang bernutrisi. Dan semakin tumbuh, semakin banyak daun yag
terkumpul. Dan besamanya akan lebih banyak benih. Sehingga kini ada pohon Fig
yang tumbuha disini. Jadi anda punya kebun lengkap di ketinggian 200 kaki di
atas hutan. Tanpa ada bagiannya yang menyentuh tanah.
Tapi sebagian penghuni liar ini bisa menjadi pembunuh.
Pohon Fig muda seperti ini mungkin dating sebagai benih terbawa oleh burung.
Mula-mula tumbuh amat lamban. Begitu mendapat kekuatan akarnya merayap ke bawah
di atas cabang tumbuhan inangnya. Ada yang
bergantung bebas, tapi terus tumbuh. Akhirnya mencapai tanah. Kini
dengan disuplai nutrisi dari tanah, Fig tumbuh amat cepat. Akar-akarnya
membungkus batang utama, kian tebal dan menyatu membentuk kisi-kisi. Nasib
pohon inang kini terjepit. Karena berada dalam jeratan Fig penjerat.
Tahun demi tahun berlalu, Fig mempertebal akarnya. Memeluk
batang lebih rapat. Pohon tumbuh dengan memperbesar lilitannya. Bagi tumbuhan
inang ini tak mungkin lagi. Bagaimanapun pertumbuhan memang sulit. Karna Fig
punya mahkota besar di atas rerimbunannya yang mencegat sinar matahari bagi
tumbuhan inang,dan akarnya di tanah mencuri hamper semua nutrisi. Akhirnya
tumbuhan inang mati. Dan batangnya membusuk. Tapi pohon Fig tidak tumbang.
Akarnya kini membentuk rongga silinder
yang mamp berdiri tegak sendiri.
Penjerat ini berusia sekitar 300 tahun. Nyatanya mungkin
kliru menganggapnya sebagai satup pohon. Mungkin bahwa 300 tahun lalu ada
beberapa Fig muda di kanopi. Kini, berabad-abad kemudian akarnya tumbuh ke
tanah. Mereka meyingkar tubuh dari korban mereka. Dan mereka saling bergantung
berjalin pada pilar dan penopang untuk menjaga dominasi mereka pada wilayah
hutan disini.
Tak satupun dari monster-monster ini yang puas dengan satu
korban. Ini berusia 500 tahun. Setelah menjerat satu korban dan kehilangan penopang,
jatuh ke samping ke yang kedua dan membunuhnya. Lalu yang ketiga, dan kini
akarnya siap memeluk yang keempat.
Batang pohon mati
tidak disia-siakan. Begitu pula daun layu ketika jatuh. Keduanya merupakan
makanan bagi jamur. Bahkan ada daun yang ditangkap sebelum mencapai tanah.
Jamur membangun jarring yang terbentang di antara ranting-ranting. Begitu daun
tertangkap, benang-benangnya mengeluarkan filament-filamen putih.
Ini menghasilkan asam kuat yang melarutkan selulosa daun.
Mengapa tidak melarutkan jamur juga? Karena jamur bukan tumbuhan. Tubuh jamur
tidak mengandung selulosa. Jamur terbangun dari bahan mirip seperti pada tanduk
dan kuku hewan. Jamur bukan tumbuhan atau hewan. Jamur masuk dalam kategori
kehidupannya sendiri. Subur dengan jaringan daun yang terurai, jamur ini
mengeluarkan lebih banyak bulu.
Tapi jamur
membutuhkan kelembaban. Mereka hanya hidup di tempat terbuka seperti ini dalam
atmosfer lembab dari hutan tropis. Di tempat hutan yang lebih dingin dan lebih
kering, jamur amat sulit hidup di tempat yang terbuka. Sebagai gantinya jamur bersembunyi di dalam jaringan
yang dimakan. Jamut tak punya batang, kar, atau daun. Umumnya tak lebih dari
jaringan benang-benang yang kusut. Ini menghasilkan asam yang bisa dicerna,
menyerap cairannya, lalu memakainya untuk membangun benang sari. Kemudian
memperluas pencarian jaringan tumbuhan mati. Tapi selulosa amat rendah
kandungan nitrogennya. Untuk mendapatkannya, beberapa jamur menjebak hewan
hidup. Benang mikroskopis berkembang membentuk lasso kecil. Ini mengeluarkan
zat kimia yang memikat cacing mikroskopis.
Salah satu dari Nematoda masuk ke dalam cincinnya. Dan
jamur tiba-tiba menarik lassonya kuat-kuat. Cacing tewas. Lalu jamur medapatkan
nitrogennya. Dan ini terjadi tak terlihat di bawah tanah atau dalam tumbuhan
mati. Hanya ketika jamur mti siap berproduksi barulah membuat dirinya terlihat.
Dari pemunculannya
seperti ini, muncul spora yang merupakan benih jamur. Spora amat kecil sehingga
melayang seperti asap. Tpi penmpilan konstruksi spektakuler ini amat singkat. Begitu
spora terbang, kadang hanya beberapa hari, jamur akan mati. Kini jamur mnjadi
makanan belatung. Jadi bangkai tumbuhan tidak menyimpan nutrisinya selamanya.
Ada yang dimakan jamur. Dan sisanya, kini dalam bentuk cairan, masuk kembali ke
tanah untuk menyokong generasi berikutnya.
Tapi tak selalu mudah bagi generasi baru untuk mulai. Di
pantai barat Laut amerika dan di british Columbia. Fir, Spruce dan Hemlock
tumbuh lebat dan tinggi. Sehingga sedikit cahaya masuk ke dunia di bawahnya.
Kecuali bila salah satu dari tumbuhan tersebut mati. Pohon raksasa ini tumbang
sekitar 10 tahun lalu. Celah yang ditinggalakan pada kanopi masih terbuka. Tapi
masih sedikit cahaya di lantai hutan itu sendiri. Pakis dan lumut ini amat
tebal. Tapi di atas batang roboh ini keadannya amat berbeda.
Inilah generasi berikutnya. Batang saja tak mampu menahan
kelembaban. Lumut tebal dapat mengubur benih yang tumbuh. Tapi bagi tumbuhan
lumut seperti ini, tumbuh dengan posisi seperti ini. Tumbuhan muda dapat
memperoleh semua kelembaban dan cahaya yang dibutuhkan. Akarnya yang seperti
benag tumbuh kebawah dari permukaan batang. Bahkan sebelum mencapai tanah,
tumbhan mendapat banyak makanan, dari tanah yang menumpuk di sekitar kumpulan
lumut dri batng pohon yang sudah dirontokkanoleh jamur. Akhirnya, akar
menyentuh bumi. Dan saru demi satu sekelompok pohon kecil sehat. Membangun diri
mereka di sepanjang batang. Jadi pada akhirnya barisan pohon besar berdiri di
hutan, berbaris mirip barisan resimen. Masing-masing membantu membantu
membengkokkan akar yang tak pernah berada di bawah tanah. Tapi masih menyangga
di antara pohon-pohon tersebut, sisa dari batang besar yang 150 tahun lalu
menjamin kehidupannya.
Afrika Selatan di jajaran pegunungan di luar Melbourne.
Disini lebih kering daripada di barat laut Amerika. Tapi masih cukup hujan
untuk mendukung hutan tinggi dan bersamanya, tumbuhan di bawah yang lebat.
Pakis ini bahkan lebih tiinggi daripada yang di British Columbia. Ini adalah
pohon pakis. Tapi masih rendah.
Di atas mereka naik
salah satu pohon tertinggi dari semua pohon. Ini disebut penduduk setempat Ash
Gunung. Tapi tak ada hubungannya dengan Ash Eropa. Sebenarnya ini Eucalyptus
dengan tinggi lebih dari 300 kaki.
Mereka membawa benih-benihnya dalam kapsul-kapsul kecil.
Lalu menebarnya sedikit demi sedikit demi sepanjang tahun. Tapi di kegelapan, Benih
tidak dapat bertahan. Meski jatuh di atas bangkai batang dari yang dewasa,
benih tak cukup tinggi di atas tanah untuk bebas dari pohon pakis.
Nyatanya bahwa pada hutan dewasa seperti ini, Ash gunung
punya masalah regenerasi yang berat. Solusinya tak bisa lebih dramatis.
Peristiwa lainlah yang bagi manusia menjadi bencana besar. Kebakaran hutan.
Minyak di kulit dan daun eucalyptus membuatnya amat mudah terbakar. Begitu
terbakar kapsul benih di mahkotanya ikut terbakar dan isinya bertaburan.
Api kian besar dan menjadi badai api. Setelah kebakaran
besar itu, sedikit yang masih hidup. Tapi ada yang aman di tanah di bawah
panas. Banyak benih eucalyptus yang masih hidup. Di bawah sinar mentari, benih
ini bertunas dengan amat cepat. Sedikit pesaing yang dapat menandingi kecepatan
tumbuhnya. Subur dengan nutrisi dari abu benih tumbuh di sekitar batang yang
hangus. Begitu seragam seperti tanaman gandum. Dalam setahun lebih, benih sudah
amat tinggi. Sehingga tak ada saingan yang dapat menyerbu tanah tersebut.
Batang ini terbakar tepat 10 tahun yang lalu. Dan anak-anak disekitarku tumbuh
daru benih yang bertunas segera setelah
kebakaran. Benih-benih tmbuh begitu rapat sehingga akar-akarnya berkaitan
membentuk lantai hebatdimana tunas pohon lain dapat berakar.
Tanah ini masih
milik Ash Gunung. Begitu pohon mulai melebarkan kanopinya. Pohon yang kurang
kuat menjadi kurus. Kini ada ruang di tanah bagi pohon pakis untuk kembali.
Hanya Redwood Raksasa dari California yang melebihi tinggi Ash Gunung. Dan itu
aktivitas penebang pohon. Mundur ke abad 19, satu pohon Ash setinggi 435 kaki
tumbang di sini. Itulah pohon tertinggi yang pernah ada. Ancaman terbesae bagi
kelangsungan hutan ini adalah bahwa ia harus tumbuh selama ratusan tahun tanpa
terbakar. Jika itu bisa terjadi, maka pohon-pohon raksasa ini akhirnya akan
mati karena usia tua. Jatuh mati dan terkubur di antara pohon-pohon pakis.
Tanpa pernah berbenih kembali. Paradoksnya adalah bahwa hutan indah ini hanya
dapat hidup jika dimusnahkan dulu.
Kebakaran lain. Kali
ini di Australia Barat disini tanahnya amat gersang dan iklimnya amat kering.
Sehingga pohon tinggi tak bisa tumbuh. Akibatnya ada banyak aneka tumbuhan
semak. Pohonrumput berdaun panjang sehingga mudah dan cepat terbakar. Ini bukan
rumput a tau pohon tapi relasi aneh dari bakung. Apa yang tampak batang kayu
sebenarnya adalah serat batang yang punya perlindungan khusus. Pohon rumput
menjatuhkan daun-daunnya setiap tahun. Tapi pangkalnya masih menempel pada batang
dan menghasilkan getah yang menempelkan semua menjadi pelindung api efektif.
Meskipun tidak menyelamatkan semua, umumnya tetap hidup.
Nyatanya spesies di sini mempunyai kemampuan hidup setidaknya untuk melewati
kebakaran singkat. Jika tidak maka akan cepat kehiladngan tempat dalam
komunitas ini. Sudah 8 bulan sejak keabkaran dan semak telah pulih dengan cara
amat dramatis. Api merangsang aneka tumbuhan setidaknya melalui 4 cara.
Panasnya memanggang buah Bankasia. Membuka jendela pada satu sisi dan membuat
benihnya jatuh ke tanah. Api juga menghasilkan gas ethylene dalam jumlah besar.
Dan itu memicu pohon rumput. Setelah menumbuhkan kembali daun-daunnya terbakar dan mengeluarkan batang tajam besar
ini yang akhirnya mengeluarkan bunganya. Asap api adalah rangsangan bagi benih
tidur di pasir ini selama lebih dari 20 tahun terakhir sejak kebakaran
terakhir. Ia memicu benih tersebut untuk menghasilkan tumbuhan tahunan yang
kini bertunas.
Dan kelilmpahan nutrisi yang mendadak yang dihaslkan pada
abunya, memungkinkan tumbuhan 2 tahunan seperti Catspaw yang indah ini menutup
seluruh tanah dengan warna. Dalam beberapa tahun seluruh komunitas telah pulih
sama sekali. Kebakaran adalah kesempatan memulai lagi perjuangan social. Setiap
tumbuhan harus berebutan tempat hidup lagi. Beruntung atau menderita dari
kecepatan pemulihan atau kesesuaiannya pada perubahaan sekecil apa pun di
dataran yang ditinggalkan oleh api.
Tapi secara
keseluruhan, karakter semak tetap tak berubah. Dataran rumput Afrika Timur tak
begitu stabil. Disini, dengan atau tanpa api dapat memicu perubahan besar. Api
ini bergerak amat cepat karena rumputnya amat kering, sehingga begitu api
mencapaai dedaunan, maka akan habis dalam beberapa detik saja. Dan selama angin
bertiup di belakang, api akan jalan. Tapi sebenarnya api amat tipis. Dan jika
mau, mudah sekali menyeberanginya. Dataran memang tampak rusak dan hancur. Tapi
sebenarnya hanya sedikit kerusakan yang timbul.
Daun dari rumput ini
memang telah hilang. Tapi akar-akarnya tidak rusak. Panas memang dekat dengan
tanah dan bagian akar ini, yang dekat dengan permukaan tanah sama sekali tidak
rusak. Dari sinilah muncul pertumbuhan baru. Banyak yang menikmati lezatnya
daun muda. Rumput dapat hidup dengan dicabut seperti itu karena daun mereka
putus di pangkal ketika ditarik. Tapi menyisakan batang horizontal dan tunasnya
tetap utuh. Tumbuhan dengan batang tegak tumbuh dari atas. Jika dicabut,
kemungkinan besar akan mati. Dan jika ditarik, akan tercabut akar dan semuanya.
Artinya, kawanan herbivore Afrika mengalahkn pesaing rumput. Sehingga punya
area amatluas untuk diri mereka sendiri cocok bagi pemakan rumput juga bagi
rumput.
Tapi sesuatu yang dapat membuat marah pengaturan ini. Bencana
lingkungan dating lagi. Kali ini kemarau. Matahari mengubah tanah menjadi debu.
Setelah memakan makanan kering terakhir
kawanan harus pergi mencari makan ke tempat lain. Dataran ditinggal
gersang. Pemakan bangkai yang mati kelaparan. Tapi mereka juga akan segera
pergi.
. Ketika akhirnya hujan turun, rumput tumbuh kembali.
Begitu pula tumbuhan lain yang benignya, entah bagaimana mendarat disini. Tanpa
ada hewan yang memakannya, tunas akasia tumbuh menjadi semaak. Dan tumbuh amat
cepat. Begitu setinggi 2 kaki, maka cukup tinggi untuk tetap hidup dari rumput
api yang ganas. Dan dur-duri pelindungnya dari pemakan tumbuhan. Begitu berusia
sekitar 10 tahun cabang yang melebar mencegah sinar matahari ke tanah. Akarnya
menghisap lebih banyak kelembaban. Dan rumput benar-benar lenyap. Lahan semak
akasia telah membangun dirinya. Dan semua pohon, secara signifikan berusia sama
dan sama tinggi. Pohon-pohon tersebut mengambil kesempatan sama untuk bertunas.
Tapi situasi ini juga tidak permanen.
Gajah lapar yang senang makan daun akasia, tak mengalami
kesulitan atau ragu, untuk mendorong jatuh pohon untuk mendapatkan daunnya.
Anehnya bukan akasia yang dirobohkan. Gajah juga merobohkan Pohon Commifera.
Gajah tak suka daunnya dan jarang memakannya. Jadi apakah itu tindakan ceroboh?
Atau mungkin gajah tahu dampak dari merobohkan pohon itu? Apakah tahu apa
tidak, sekolompok gajah begitu menduduki satu area, dapat mengubah akasia yang
menjajikan, kembali kepadang rumput hanya dalam 4 atau 5 tahun.
Pemakan rumput datang
kembali. Dan gajah sekali lagi punya persediaan makanaan kesukaan mereka.
Rumput. Gajah memang sudah pasti adalah factor utama dalam mengusir semak
berduri dari daratan. Hingga memnungkinkan rumput menyebar luas. Anda boleh
menyanggah bahwa gajah membuka rerumputan, merobohkan pohon yang tak disukai.
Dan mencari semak berduri untuk dihancurkan. Tapi anda bisa menyanggah dengan
cara terbalik. Anda bilang bahwa rumputlah yang memanfaatkan gajah. Dengan
member gajah makanan tiap tahun. Rumput tetap menjadi tumbuhan dominan di
dataran. Jika anda meliatnya seperti itu maka itu adalah kecerdikan yang
diperlihatkan rumput dalam skala yang mendunia.
Gandum dulu hanya
tumbuh dalam di sekitar Mediterania. 10 ribu tahun lalu, benihnya diterima oleh
sekelompok manusia sebagai makanaan. Makanan itu amat mereka sukai. Sehingga
mereka menyebarkan gandum ke mana pun mereka tinggal dan membawanya mereka
menguasai bumi.
Jadi beberapa spesies rumput dengan mengkerut hewan
pembantu, khususnya kita, hewan, manusia telah berhasil memutus sirkulasi
ekologis yang berlangsung sejak jutaan tahun di berbagai bagian di bumi. Rumput
berhasil menhklaim pemakaian eksklusif bukan hanya di dataran terbuka. Tapi
juga di dataran subur berair baik, yang dulu mendukung komunikasi aneka hewan
dan tumbuhan. Rumput ini telah menyelesaikan masalah perjuangan sosial.
Rerumputan ini telah menyingkirkan pesaing mereka.
Sumber :
No comments:
Post a Comment