The Private Life Of Plants
"Travelling"
Pertengahan musim dingin, pedesaan masih tampak
nyaris tak berkehidupan. Tapi pohon, semak dan rumput adalah organisme
kehidupan seperti halnya hewan. Tumbuhan harus menghadapi masalah sama seperti
yang dihadapi hewan. Sepanjang hidup jika ingin tetap hidup, tumbuhan harus
saling berkelahi. Tumbuhan harus bersaing mencari pasangan. Tumbuhan harus
menyerbu wilayah baru. Tapi alasan kenapa kita jarang menyadari drama ini tentu
saja adalah bahwa tumbuhan hidup dalam skala waktu yang lain. Namun dewasa ini,
kita punya cara mempercepat ini secara visual. Dan kita dapat melihat betapa
dramatisnya kehidupan tumbuhan. Percepat 3 bulan menjadi 20 detik, dan
kesunyian musim dingin menghangat menjadi keramaian musim semi. Percepat
seminggu menjadi semenit, maka kita akan merasakan desakan dari tumbuhan yang
hidup di tanah, berlomba mengembangkan bunganya.
Anemone hutan mengangguk dan bereaksi pada
matahari ketika terbit dan tenggelam setiap hari. Di atasnya, dedaunan hazel
bergerak dengan irama yang sama, bergoyang sambil melebar. Di bawahnya, daun
dock yang lebar naik dari tanah. Bunga foxglove menganga dengan maksud untuk
mengundang serangga agar datang dan mengambil sarinya. Mungkin tampak aneh, ada
tumbuhan yang dapat menggerakkan bukan hanya bunga dan daunnya, tapi juga bias
berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya Bramble. Dari semua
tumbuhan hutan, tanaman inilah yang paling agresif. Menggoyangkan tuasnya
secara kuat ke kiri dan kanan, seakan mencari jalan terbaik di depannya. Ketika
tuas mengarahkan tujuannya, tumbuhan ini tak berhenti mendorong ke depan.
Batang yang menjulur ke depan mempunyai duri yang mengarah ke belakang, memberi
genggaman untuk mendaki apapun yang ada di depannya. Tumbuhan ini dapat
menjalar sejauh tiga inch perhari. Tak lama tunas akar akan menaruh akarnya,
lalu wilayah baru akan dikuasai oleh kekaisaran Bramble.
Tumbuhan lain berjalan dengan cepat. Tumbuhan
sangkar burung hidup di California. Namun, bukit gurun selalu bergerak dan
tempat terlindung tiba-tiba menjadi terbuka. Jadi sang tumbuhan harus mencari
tempat baru. Tumbuhan ini sudah mati, tapi di dalamnya masih ada kehidupan
dalam bentuk partikel kecil. Masing-masing adalah paket keajaiban karena
masing-masing mengandung instruksi genetic lengkap untuk membangun kembali tumbuhan
besar. Dalam bentuk inilah hamper semua tumbuhan melakukan perjalanannya.
Nyatanya, sebagian partikel genetic itu berukuran mikroskopis, yang terkecil
dari semua ada pada jamur.
Tepatnya, jamur memang bukan tumbuhan. Jamur
masuk dalam golongan tersendiri. Namun, partikel yang dihasilkan yang disebut
dengan spora sangat mirip dengan biji. Satu putball menghasilkan banyak spora.
Jika orang menghitung spora dua generasi menjadi dewasa maka masa putball akan
menjadi 800 kali volume bumi. Seperti tumbuhan sangkar burung, putball dapat
diterbangkan angin. Namun jarak yang jauh sebenarnya ditempuh oleh sporanya
yang terpental keluar dalam bentuk awan. Di musin gugur, jamur lebih kecil
muncul di dasar hutan.
Earth Star. Penampilannya setelah muncul di atas
tanah memberi sedikit petunjuk betapa rumit strukturnya. Begitu udara lembab
musim gugur menerobos hutan tanpa daun. Earth Star mulai mengubah dirinya.
Membuka dimasa ini untuk memanfaatkan hujan turun. Tetesan air memberi tenaga
yang dibutuhkan untuk melontarkan spora ke udara. Bunga juga memakai angin
untuk membawa benih mereka dan sedikit yang berhasil daripada Dandelion. Begitu
daun bunga terjatuh, kepala bunga naik selama satu atau dua minggu berubah
menjadi bola-bola canggih. Masing-masing rangkaian dari lebih dari seratus
benih, semua menunggu angin.
Benih Dandelion lebih berat seperti spora jamur.
Agar dapat tertiup angin, diperlukan peralatan khusus. Masing-masing terpasang
parasut. Alat ini amat efisien, sehingga tiupan kecil akan membawa benih tinggi
ke angkasa.dalam padang tumbuhan yang padat seperti itu, tak ada ruang untuk
generasi berikut. Benih harus pergi jauh dan angin akan membawanya bermil-mil
jauhnya. Pohon memiliki satu keuntungan bila melepas biji ke udara. Semaakin
jauh benih terjatuh, makin lama benih mencapai tanah.
Pohon kapas hutan hanya memberi benihnya dengan
bulu sederhana. Tapi karena tingginya, cukup untuk membawa benih hingga
bermil-mil. Tiap musim panas, perairan Danau Great di Amerika, udara dipenuhi
dengan benih dari kapas hutan yang tumbuh di sekitar tepinya. Beberapa tersapu
air ke pantai dan bertunas. Kebanyakan akan lenyap.
Angin begitu banyak di hutan hujan tropis. Jika
tumbuhan mau memanfaatkannya, maka harus memberi benihnya perlengkapan terbang
yang amat baik. Dan tak ada yang sebaik pohon Liana di Kalimantan. Tumbuhan
mendahului manusia dalam membuat pelayang bersayap dan meembuat helicopter.
Benih Sycamore. Keseimbangan antara berat benih dan panjang serta lebar
sayapnya. Benih yang lebih berat atau sayap yang lebih sempit atau pendek maka
akan jatuh seperti batu. Tumbuhan Tri-Star menghasilkan benih bunga berputar
dengan 6 (enam) baling-baling.
Balsan Himalaya, kapsul benihnya di tekan pompa
cairan sehingga sentuhan kecil sekalipun dapat membuatnya meledak. Tenaganya
begitu besar, sehingga benih tertembak sejauh 15 kaki. Kepala benih
Mesembryant-hemun terbuka karena hujan. Serapan air yang tiba-tiba oleh
jaringannya yang kering memberi tenaga untuk membuka. Begitu terbuka tumbuhan
itu merentang seperti trampoline. Hujan yang jatuh memantul kembali, membawa
benih-benih bersamanya. Air banyak memberi tenaga bagi tumbuhan untuk
bepergian. Benih yang ada diperlangkapi dengan peralatan yang sesuai. Benih
dapat menjadi amat besar. Di banyak tepi
sungai tropis bergantung biji polong terbesar. Kacang polong laut.
Satu demi satu kacang polong laut memulai
pelayarannya. Salah satunya mendarat di sungai kecil di Afrika. Setelah
beberapa mil, mungkin beberapa ratus mil. Benih tiba di muara dan menyusur
hutan bakau meenuju ke laut. Benih dapat berlayar menyusuri pulau-pulau dan ke
laut terbuka mengikuti arus laut hingga selama setahun dan masih tetap hidup.
Kemasan pelindungnya mungkin menjadi usang dan rusak sehingga pecah dan melepas
biji. Meskipun begitu, ini mungkin bukan karena benih dapat mengapung. Tentunya
banyak yang hilang di laut. Tapi beberapa akhirnya mencapai pantai yang mungkin
amat jauh. Kacang polong laut adalah kisah keberhasilan penyebaran benih. Ada
satu yang tumbuh di pantai ini.
Hewan berbulu tebal mudah dimanfaatkan, Burdock
memakai kaitan-kaitannya yang berjumlah ratusan dan amat efektif. Akhirnya
benih itu lepas terjilat, tercabut, atau digoyang-goyang dan jika Burdock
beruntung benih itu akan terbawa jauh dari tempatnya tumbuh. Tanaman yang lain
adalah Grapple yang dinamakan oleh penduduk setempat duri setan, dan dapat
dimengerti kenapa jika anda menginjak dengan kaki telanjang apakah anda hewan
atau manusia pastinya rasanya amat sakit. Hewan dengan kaki bercelah atau
bertelapak lunak bisa menjadi pincang karena tumbuhan tersebut. Tapi kaki
tulang bersisik dari burung unta memang amat kuat. Mereka dapat membawa
penumpang gelap berbahaya ini sejauh bermil-mil tanpa ada rasa sakit. Tapi ada
cara lain memperlakukan kurir. Bukan dengan mengandalkan kemungkinan bertemu
dengannya tetapi dengan memikat mereka dengan imbalan menarik.
Semut adalah pekerja tak kenal lelah dan
kebanyakan tumbuhan di wilayah rerumputan kering bagian selatan. Afrika ada
yang menjadikan semut sebagai pembawa dengan menempelkan makanan semut di ujung
benihnya. Jika benihnya terbaring lama di tempat terbuka, tikus atau pengerat
lain akan memakannya, selain itu, tumbuhan memaksa kita menyesuaikan diri pada
jadwalnya. Misalnya Blackberry. Ketika benihnya menuntaskan perkembangan daging
disekitarnya menjadi manis benih Blackberry akan lebih tersebar jika
tumbuhannya didatangi oleh beberapa kurir. Jadi benih Blackberry tidak diambil
sekaligus. Burung sangat menyukai Blackberry dan dengan cepat dapat melihatnya,
karena hitam adalah warna yang mudah dilihat begitu juga dengan warna merah.
Burung melihat warna sepeti halnya kita, apa
yang terlihat cerah bagi burung akan terlihat cerah pula bagi kita. Rowan, Yew,
Strawberry, Plum, Cherry dan Howthorn memakai warna merah atau hitam untuk
memikat burung. Pohon Fig tropis menghasilkan buah lebih kecil daripada yang di
Eropa. Biasanya, begitu masak buahnya berwarna kuning. Meskipun begitu pesannya
dapat diterima luas. Fig tropis yang berbuah merupakan tambang emas besar di
hutan. Semua jenis hewan makan ke pohon itu. Seperti kepada burung pemakan buah.
Pohon memikat segala mamalia, kera, anjing dan gibbon.
Burung Hornbill, untuk melahap buah kecil dengan
paruh besarnya harus dengan sedikit berakrobat. Kini tiba di bagian penting
bagi buah Fig. lusinan buah yang mengandung ratusan benih dibawa jauh oleh
Hornbill hingga bermil-mil daging buah akan dicerna. Lalu bagian yang tak
dicerna, termasuk biji akan dibuang di tempat yang jauh di hutan. Tapi dari
semua hutan kanopi tak ada yang beraneka pemakan buah sebagai kurir, seperti di
Kalimantan.
Di New Guinea, mamalia hanya sedikit dan sama
sekali tak ada kera. Makhluk terbesar di dasar hutan bukan kijang atau kera
besar, tapi burung. Burung kasuari. Kasuari jantan dan betina punya pial
berwarna cerah. Dan kesamaan antara pial dan yang menjadi makanan utamanya
mungkin bukan kebetulan. Pialnya merupakan sinyal social diantara para burung.
Apakah tumbuhan memanfaatkan itu dengan mengadopsi warna serupa untuk memikat
perhatian kasuari pada buahnya, atau sebaliknya apakah kasuari membuat diri
agar lbih memikat pasangannya dengan tak ada mengingatkan pada makanan enak.
Tak ada tahu pasti. Yang pasti adalah bahwa kasuari tak sulit mencari benda
dengan warna merah, yang bertebaran di dedaunan.
Akan tetapi sinyal visual puya keterbatasan
sebagai iklan. Di hutan luas, anda tak bisa melihatnya kecuali berada dekat.
Tapi ada pesan lainnya, aroma. Mungkin tak begitu tepat tapi berhasil untuk
jarak lebih jauh. Di Kalimantan, satu buah-buahan menghasilkan aroma amat
tajam, sehingga hidung yang peka dapat mendeteksinya dari setengah mil. Dan ada
orang yang amat menyukai rasa buah itu, sehingga mereka mau berjalan bermil-mil
untuk mendapatkannya. Begitu pula yang lain. Jika semua orang Eropa tidak
langsung menyukai durian,orang utan suka. Hewan mungkin membawa benih hingga
jauh dalam perut mereka, tapi umumnya mereka membuangnya secara acak.
Ada tumbuhan yang merasa itu tidak cocok. Pohon
buah trewia yang tumbuh di hutan Nepal memiliki masalah tersebut. Benihnya
tidak dapat bertunas di bawah bayangan. Harus dibawa keluar hutan ke tempat
yang terbuka jika ingin hidup. Ada satu hewan besar yang melakukannya untuk
itu. Badak India besar begitu suka pada buah ini sehingga orang mengatakannya
dengan apel badak. Badak biasanya memakannya di hutan pada siang yang panas.
Tapi disejuknya malam, badak pindah ke rerumputan terbuka di tepi-tepi sungai.
Dataran rumput itu tercipta oleh musim banjir monsoon yang tiap beberapa tahun
sudah menghanyutkan sebagian hutan. Badak mengunjungi tempat itu karena banyak
makanan. Dan disini, badak biasanya menumpuk kotorannya bersama-sama. Mereka
melakukan tugas akhir hariannya. Dan di sana tersimpan rapi dengan pupuknya
masing-masing. Benih trewia.
Trewia kecil bertunas kecil di daerah terbuka di
bukit kotoran badak. Pada waktunya pepohonan lain akan tumbuh di sekitar
mereka. Dan hutan akan mengkoloni dataran rumput. Dan trewia sekali lagi akan
mendapatkan masalah dan kembali memakai badak untuk memecahkannya. Sayangnya
hewan indah ini semakin langka. Lebih dari jutaan tahun evolusi pohon trewia telah
membentuk hubungan dengannya. Tapi jika badak india menjadi punah ada risiko
bahwa pohon trewia akan lenyap dari padang rumput dan tepi sungai di selatan
Nepal.
Di Afrika, gajah juga sama, menjadi pasangan
penting bagi akasia. Tampaknya aneh, karena jelas sekali gajahlah penghancur
akasia, karena bila langka makanan, dengan tubuh besar dan tenaganya merobohkan
pohon untuk memakan ranting-rantingnya. Namun tanpa gajah sebagian spesies
akasia nyaris tak bias hidup. Setiap tahun akasia menghasilkan benih amat
banyak. Dan banyak hewan yang datang untuk memakannya. Di dalam polongnya,
benih itu terancam oleh musuh besarnya.
Ini ulat kumbang kecil yang menetas dari telur
yang injeksi ke dalam polong. Ulat-ulat ini akan memakan semuaa biji kecuali
bila dihentikan. Kera memakan polong, dan ulatnya melahap semuanya. Akasia
mendapat sedikit keuntungan dengan memberi kera makanan. Tapi gajah amat
berbeda. Gajah amat menggemari kacang polong yang amat bergizi. Dan gajah mau
bepergian jauh untuk mengambil apa yang bagi mereka merupakan benda yang kecil
yang sulit untuk diambil. Tapi gajah tidak menghancurkan makanan mereka menjadi
halus seperti kera. Setelah makan, gajah pergi. Gajah mungkin bejalan
bermil-mil setelah mencerna makanan, gajah akan membuang sisanya. Benih akasia
ini sedikitnya 24 jam berada di perut gajah yang tidak menghancurkannya tapi
malah membunuh ulat-ulat kumbang. Bahkan enzim pencernaan gajah membersihkan
benih ini sama efisiennya seperti ketika petani menyirami benih dengan
insektisida. 90 % benih akasia dalam kotoran gajah, dan bertunas. Yang di dalam
polong tak termakan di tanah, hamper semua mati dilahap ulat kumbang. Jadi
benih akasia yang dimakan gajah bukan saja ditransportasi tetapi juga
diselamatkan dari kematian yang hamper pasti.
Namun sebagian benih begitu terlindung sehingga
tampak tak ada tempat yang bias memakannya. Kapsul ini, yang sekeras peluru
meriam, mengandung biji-biji yakni kacang dari pohon kacang brazil. Bahkan jauh
dari ketinggian 200 kaki tidak meretakkannya. Hanya satu hewan yang punya
peralatan untuk membukanya, Agoutti. Agouti punya dua pasang gigi depan setajam
pahat. Sehingga memungkinkannya untuk mendapat semua bijinya. Tapi pohon kacang
brazil punya cara melindungi benihnya dari hewan yang dapat menembus perisainya.
Ia memberi 15 hingga 20 biji. Jauh lebih banyak dari yang dapat dilahap seekor
agouti sekali makan. Agouti punya kebiasaan yang cocok dengan kacang brazil. Ia
dengan hati-hati mengubur yang tak bias langsung dimakan dan menyimpannya untuk
waktu lain. Yang tak dipunyai agouti adalah ingatan yang sempurna. Agouti
kehilangan jejak sesuatu yang ia kubur. Dan ini proporsi yang berarti bagi
kacang untuk bertunas.
Pemecah biji alpine, sejenis gagak lebih
merupakan mitra penolong bagi cemara Anoila. Sang burung tahu cara membuka buah
cemara dan mengambil biji masak. Masing-masing ditelan, tapi tidak langsung
masuk ke perut. Benih disimpan di dalam kantung sambil mengambil yang
berikutnya. Lalu seperti agouti, burung menyembunyikannya satu persatu sebagai
persediaan untuk membantunya di masa sulit.
Tapi tak seperti agouti, burung secara teratur membawa biji jauh dari
hutan ke tanah terbuka. Mungkin karena disana tempat yang mudah diingat untuk
mencarinya lagi untuk beberapa bulan mendatang. Dan sebagian tempat ini amat
cocok bagi pohon muda untuk tumbuh satu persatu, burung membawanya ke atas dari
kantungnya. Ia mengubur mereka pada kedalaman yang pas bagi benih. Dan secara
hati-hati menutup lubang untuk menyembunyikan hartanya dari pemakan biji lain.
Jadi benih cemara anoila dibawa jauh dari pohon
inangnya dan ditanam secara seksama melebihi cara penjaga hutan. Bukan saja
tinggi di padang alpine tapi di tempat yang mungkin sulit dijangkau manusia, di
ketinggian lereng pegunungan. Namun ada tumbuhan yang berhasil mencapai tempat
yang tampak tak terjangkau tanpa bantuan hewan dan hanya oleh usaha sendiri.
Celah di dinding 15 kali di atas tanah memang tak mudah dijangkau. Tapi
tumbuhan penjangkau toadflax berhasil mencapai kesana. Toadflax tak punya
perambat seperti perambat Virginia untuk membantunya memanjat. Tak punya akar
gantung seperti Ivy. Koloninya berhasil menaiki dinding melalui celah-celah
dengan cara yang amat berbeda. Begitu kelopak bunganya lepas, benih dalam
kapsul di bawahnya mulai berkembang lalu toadflax bertingkah dengan gaya amat
luar biasa. Ia mencari celah terdekat dan menanam benihnya sendiri. Jadi dengan
berbagai cara, tumbuhan berhasil membawanya benihnya ke tempat-tempat terbaik
untuk bertunas. Tapi mereka punya masalah lain, kapan waktunya untuk itu.
Ada beberapa spesies protea yang tumbuh disini
dan mereka bergantung pada datangnya musim api. Karena kepala benih ini
diproses dibakar sebelum melepaskan bijinya. Lewat sejam atau lebih setelah
terbakar kepalanya terbuka. Benih pohon dapat tak beraksi dan tampak mati
selama tahunan, lalu hidup ketika muncul kondisi yang tepat.
Tak semua benih dapat melakukannya. Sebagian
akan mati setelah 2 atau 3 tahun, apapun kondisinya. Tak ada yang hidup untuk
periode yang lama. Salah satu contoh yang luar biasa berasal dari tempat
arkeologis di Jepang. Dua ribu tahun lalu, populasi kecil dengan bangunan unik,
mendirikan tempat berrnama asada. Orang yang tinggal disini menguasai teknik
mengolah besi. Mereka juga orang pertama di Jepang yang tahu bagaimana cara menanam
dan memanennya di lubang-lubang kecil di bawah tanah. Di dalam satu tumpukan
ditemukan biji magnolia. Ilmuwan membawa benih purba ini, menanamnya dan
tumbuh. Semula seperti magnolia kobus, spesies liar yang masih tumbuh di
Jepang. Lalu pada tahun ke sepuluh pohon menghasilkan tunas bunga pertamanya.
Ketika terbuka akan mengungkap secara tepat apa itu.
Magonolia kobus
sekarang, secara khas daun bunganya memiliki 6 kelopak. Tapi bunga pada benih
yang tumbuh tersebut memiliki 7 kelopak dan lainnya punya 8 kelopak. Apakah ini
akibat tidurnya yang lama? Atau semua magnolia kobus 2000 tahun lalu bervariasi
seperti magnolia kobus seperti yang baru ditemukan ini? Atau mungkinkah ini
spesies purba yang tetap hidup dari satu benih dalam reruntuhan arkeologis?
Terlalu dini untuk menjawab semua pertanyaan itu. Tapi apapun itu, ini
merupakan contoh yang luar biasa. Dari fakta bahwa tumbuhan dengan benih bukan
saja penjelajah ruang yang hebat, tapi juga penjelajah waktu yang tak
tertandingi.
Sumber : Film The Private Life Of Plants "Travelling"
No comments:
Post a Comment