THE PRIVATE LIFE OF PLANTS
“GROWING”
Dari
kanopi hutan hujan tropis di Amerika Selatan ada buah yang jatuh berasal dari
tumbuhan yang bertengger di cabang pohon raksasa. Kini buah itu akan membusuk
dan melepaskan ribuan benihnya. Jika benih ingin hidup, maka harus mendapat
posisi seperti inangnya. Ia harus dapat mencapai kanopi dan
mendapat sinar matahari.
Tunas
yang tumbuh dari biji, seperti tunas lain dapat merasakan cahaya, mereka dapat
melihat. Tetapi tumbuhan kecil ini berperilaku aneh. Mereka tidak menuju cahaya
paling terang seperti tunas lainnya. Mereka mencari tempat yang terkena
bayangan paling gelap, dan biasanya berada di sekitar batang terdekat. Tiap
tunas mendapat makanan hanya dari simpanan makanan yang disimpan orangtuanya di
dalam biji. Itu memungkinkannya berjalan sekitar 6 kaki. Jika ia tidak
menemukan apa yang ia cari dalam jarak itu, ia akan mati kelaparan.
Salah
satu tumbuhan berhasil ke pangkalan pertama. Ia berhasil mencapai bagian
vertical. Sebuah batang pohon, begitu
menyentuh batang perilakunya berubah dramatis. Ia mulai tumbuh ke atas dan
sambil tumbuh, ia mengeluarkan daun pertamanya. Kini, untuk pertama kalinya a
dapat membuat makanannya sendiri. Setiap penumbuhan daun, kekuatan tumbuhan
muda ini bertambah. Ia menahan daun-daun bulat kecilnya membelakangi kulit
pohon. Begitu bertambah tinggi, ia menghasilkan daun lebih besar.
Kemudian 15 kaki di atas lantai
hutan, dan beberapa bulan setelah muncul sebagai tunas dari biji, tumbuhan
aktif ini mengubah bentuk daunnya lagi. Mereka telah mengembangkan celah dan lubang yang membuatnya mendapat nama
tumbuhan keju. Daun hijau kecil yang melahirkan tumbuhan ini, kini telah layu
dan mati. Tumbuhan keju ini telah layu dan mati. Tumbuhan keju ini telah
mencapai rumah yang sebenarnya, di kerimbunan hutan. Daun dewasanya melebar
dari duri tajam seperti paying. Tapi ada berbagai cara membuka lembaran daun
tumbuhan untuk menangkap cahaya matahari.
Tumbuhan
lainnya adalah pakis, alokasia tropis,daun runcing dari Larch. tangan lebar
berjari lima dari daun chesnut, dan sycamore.
Daun
adalah pabrik dimana tumbuhan membuat makanannya dengan tenaga matahari. Mereka
menggunakan bahan mentah yang paling sederhana. Udara, air, dan beberapa
mineral. Prosesnya adalah bakat unik dari tumbuhan. Tak ada hewan yang dapat
melakukan hal seperti ini. Jadi semua hewan juga bergantung langsung atau
tangan kedua pada tumbuhan yang dihasilkan disini. Inilah
hal paling dasar dari kehidupan.
Udara
merasuk ke dedaunan melalui pori-pori di permukaannya. Udara bersirkulasi dan
menjangkau butiran kecil yang mengandung zat hijau, Klorofil. Inilah factor
kunci yang memakai energy matahari. Untuk engikat karbondioksida menjadi
hydrogen yang dari air dan menghasilkan karbohidrat, gula dan tepung. Semuanya
larut dalam getah, yang lalu dibawa dari daun ke seluruh tubuh pohon. Juga di
malam hari, ketika pabrik daun tutup. Setelah malam, matahari muncul kembali.
Dan diproses dimulai lagi.
Di
tempat terbuka, mungkin di semak-semak cahaya amat banyak sehingga begitu
matahari kian tinggi tumbuhan tak begitu sulit untuk mendapatkan yang ia
butuhkan. Di hutan lebat lebat ini tidak
mudah. Tumbuhan di bawah rerimbunan hutan harus menggerakkan daunnya untuk
menangkap apa yang di didapat dari lubang sinar yang berpindah. Di atas pohon
menempatkan daunnya dengan alamat tetap, sehingga membentuk mozaik yang rapat.
Kanopi amat efisien dalam mengumpulkan cahaya, sehingga amat sedikit yang jatuh
ke tempat itu. Daun dari tumbuhan muda menunggu satu kesempatan pohon yang
tumbang, yang dapat member lipatan cahaya. Lalu ia dapat berlomba tumbuh ke
atas dan mengklaim tempat itu. Ia bisa menunggu 10-20 tahun untuk kesempatan
itu. Tapi hingga kesempatan itu ada, umumnya mereka akan mati muda.
Tapi
ada tumbuhan yang menghabiskan hidupnya di bawah lantai hutan yang suram.
Misalnya begonia. Ia mempunyai daun lebar, bunga dan berbiji. Semua rahasianya
ada pada daunnya. Sebagai awal mereka punya warna bawah daun yang merah. Itu
berarti cahaya yang jatuh di permukaan daun dan menembusnya tidak lenyap, tapi
terpantul kembali ke tubuh daun. Lalu ketika sinar jatuh sebentar di permukaan daun, tumbuhan
ini mampu memanfaatkannya secar maksimum.
Spesies lain dari begonia memiliki
kecerdikan menangkap cahaya. Sebagian permukaan daunnya transparan dan
bertindak sebagai lensa kecil yang mengumpulkan cahaya lemah. Dan
memfokuskannya ke butiran klorofil di dalamnya. Tapi tumbuhan butuh hal lain
selain cahaya agar dapat membuat makanan bagi mereka. Mereka butuh air dan nutrisi lain yang larut di dalamnya.
Dan tentu saja itu didapatkan dari dalam tanah.
Akar
untuk mengambil air menyusup ke bawah mencari kelembaban. Untuk itu, mereka
harus memposisikan diri sama tempatnya seperti daun ketika mencari cahaya.
Setelah menemukan air, mereka mengeluarkan akar halus yang berkembang menjadi
ribuan kali ke area permukaan dimana air dapat dihisap sehingga tanah hutan
dipenuhi oleh akar dari berbagai jenis tumbuhan. Masing-masing melakukan
sebisanya untuk menjamin mendapat cukup bagian atas kelembaban. Jika cukup
turun hujan pada tahun itu dan jika air mampu melarutkan sejumlah nutrisi
tanah, maka sebagian tumbuhan akan menjadi amat besar.
Tumbuh
tinggi 70 kaki, seperti sycamore ini memberikan keuntungan besar. Ini
memungkinnya mengatasi tangganya sehingga mendapatkan semua sinar matahari yang
dibutuhkannya dan memungkinnya melebarkan permukaan daun-daunnya. Dan melalui
pori-porinya ia dapat menyerap karbondioksida dari udara. Tapi ini juga memberI
masalah besar. Selain karbondioksida, daun butuh air untuk membuat makanan. Air
di daun menguap melalui pori-porinya. Sebenarnya 90% air yang dihisap akar
lenyap, di permukaan dan di puncak pohon. Namun memompa air hingga ke
ketinggian sini menimbulkan masalah besar. Untuk memompa air dengan pompa
setinggi 70 kaki ke atas sini, butuh mesin besar yang berisik di bawah sana.
Tapi pohon ini memompa sekitar 100 galon setiap jamnya. Dan ia berhasil
melakukannya tanpa suara sama sekali. Jawabannya ditemukan di dalam batang
pohon. Bagian tengah pohon adalah kayu. Di luar pilar ini, ada barisan
pipa-pipa lain. Inilah yang membawa air ke atas.
Pipa
yang menerus yang memanjaang sepanjang batang. Begitu air menguap, dari daun di
atas sana, jaringannya yang halus dan panjang menarik pipa ke cabang-cabang dan
akhirnya daun-daun itu sendiri. Sebagian terpakai dalam proses pembuatan makanan,
sisanya menguap di pori-pori daun. Tentu saja daun tidak dapat menyerap air
secara langsung. Dan memang air di permukaan daun dapat menimbulkan masalah
karena menyumbat pori-pori.
Lalu
ada daun yang berbentuk untuk mengurangi masalah tersebut. Tumbuhan yang tumbuh
di hutan tropis mengalami kesulitan tersebut karena disana hujan membasahinya
dengan berlimpah. Mereka harus kuat menahan terpaan hujan. Dan mereka juga
harus punya saluran untuk membuang air. Banyak yang berujung lancip untuk
menjamin bahwa air tidak menempel di daun, tapi mongering dengan cepat dan
tuntas serta tidak mengganggu
pengambilan air di pori-pori daun. Lainnya memakai rambut tebal agar
pori-porinya bebas. Namun hujan adalah bahaya paling kecil yang mengancam daun.
Daun
adalah sarapan, makan siang, dan makan malam bagi kera Proboscis (bekantan) di
Kalimantan. Mereka memakan daun dan mungkin sesekali kelopak bunga dan sedikit
buah. Daun punya banyak kerugian untuk dimakan. Nyatanya daun tidak begitu
bernutrisi. Jadi kera ini menghabiskan berjam-jam setiap hari untuk memetik
daun. Getah daun yang kaya karbohidrat dan gula benar-benar bernutrisi.
Masalahnya dating dari sel-sel dinding yang membungkus setelah itu. Dinding
terbuat dari selulosa dan cairan, pencernaan mamalia tidak tahan terhadapnya.
Tapi bakteri bisa tahan. Hewan seperti kera ini yang memakaan banyak daun.
Harus duduk setelah makan untuk member waktu bagi koloni bakteri di lambungnya
untuk mengatasi makanannya yang sulit dicerna. Meskipun dengan kerugian ini
banyak mamalia, juga burung dan reptile yang memilih makanan ini.
Namun,
sebenarnya pelahap daun besar seperti itu merupakan minoritas. Serangan paling
banyak kepada tumbuhan sejauh ini adalah serangga. Di sekitar hutan tropis
Kalimantan, ada jutaan mulut kecil yang mengunyah dan tak terlihat. Untuk
memberi gambaran usahanya dimana serangga beraksi agar dapat makanan vegetarian
dengan aman, perhatikan ini!
Daun
di atas adalah daun yang rusak berat, tapi dimana makhluk yang merusaknya?
Jawabannya adalah ulat. Ulat kecil lembut dan tak berdaya. Ulat ini memang
santapan lezat bagi banyak burung. Jika
ingin hidup, ulat harus mengambil langkah untuk melindungi dirinya. Dimulai
dengan membuat potongan setengah lingkaran dari tepi. Tapi ketika selesai
separuh, ia berpindah ke yang lainnya. Ia memintal sutera sepanjang sumbu,
sehingga ketika kering berkontraksi dan membantu ulat menarik potongannya untk
membuat atap. Untuk membuat tendanya lebih nyaman, ia memotong lipatan, menarikya
dan kini ia memiliki tenda kuat. Seluruh proses hanya butuh beberapa jam dan
biasanya dilakukan di malam hari ketika tak ada burung di sekitarnya. Kini ulat
dapat makan dengan aman. Dengan melahap lapisan lunak permukaan daun, ulat ini
tak terlihat dari burung yang lapar dan ini merupakan kerugian besar bagi
tumbuhan.
Kerusakan
dan kerugian yang diderita tumbuhan karena hewan besar dan kecil amat besar dan
tak pernah berhasil. Tentu saja tumbuhan
berusaha untuk membela dirinya. Sebagian mengembangkan duri-duri panjang
yang menyakitkan. Nyatanya itu tidak cukup untuk mengusir segalanya.
Ada
satu hewan yang mempunyai lidah yang amat lincah, sehingga dapat memetik daun
lembut diantara durinya. Kulit ini amat liat sehingga duri paling tajam
sekalipun tak mudah melukainya dan bibir karet ini tampak dapat tahan pada
makanan paling tajam. Hewan itu adalah jerapah. Hewan ini adalah hewan
tertinggi dari segala hewan. Makan seintensif itu berarti bahwa sulit bagi tumbuhan disini untuk lebih besar dan semak
yang rendah. Berkat pertahanan dirinya, beberapa akasia berhasil tumbuh dewasa
lalu mereka mengembangkan bentuk panjang yang menjadi cirri khas padang tumput
Afrika Timur.
Akhirnya,
akasia punya bagian yang jerapah sekalipun tak dapat menjangkaunya.
Cabang-cabangnya di puncak berada di tengah. Disana akasia dapat menyimpan
energy berharganya dan mengurangi tingkat persenjataan durinya. Disisi lain,
durinya panjang dan sama tebalnya dengan lainnya. Tapi di tengah mahkotanya tak
ada satupun.
Tekhnik tumbuhan untuk membela diri memang
amat bervariasi. Ada yang meibatkan persenjataan yang lebih ekstrim. Salah
satunya adalah tanaman yang paling umum terdapat di daratan Eropa. Di musim
panas banyak yang mengira batangnya yang tinggi terlalu banyak di semak. Di
bawah daunnya ia menghasilkan rangkaian bunga kecil. Namanya nettle. Ia
menyengat sejak kecil. Dengan senjata efektifnya nettle tumbuh tak terganggu
dan dengan cepat membentuk diri menjadi semak lebat. Tapi
ada dua jenis nettle yang tumbuh disini. Jenis yang lain sedikit berbeda.
Deadnettle. Ia tak punya sengat
sedikitpun. Tapi rupanya kelinci dewasa tidak mengetahui perbedaannya. Dan ia
tentunya tak mau berisiko tesengat. Deadnettle tak perlu repot membuat diri
hipodermik yang beracun. Tanaman ini mempunyai perlindungan diri dengan cara
meniru.
Peniru
lainnya terdapat di gurun Afrika Selatan. Kura-kura di Afrika Selatan selalu
waspada pada makanan berair. Tapi ia melewatkan di atasnya yang bisa ia
dapatkan seharian ini. Sebagai gantinya ia memakan beberapa daun layu. Tumbuhan
pebble meniru sekitarnya dengan begitu cepat. Tumbuhan ini juga beraneka
warnanya untuk menyamai batu disekitarnya. Sedikit hewan yang memerhatikannya.
Bunga
passion memakai peniruan untuk membela diri. Ini mungkin yang paling luar
biasa. Tumbuhan ini sering disakiti oleh helicornia. Ini karena daun-daunnya
adalah makanan kesukaan ulat helicornia. Jadi kupu-kupu betina selalu menaruh
telurnya pada tumbuhan itu agar anak-anaknya ketika menetas mendapat makanan
kesukaannya yang langsung didpat mereka. Telurnya bulat kecil, kuning terang.
Ada lagi, ulat memang rakus, mereka makan daun, batas tunas. Semua bagian dari
bunga passion. Karena anaknya butuh banyak makanan, helicornia betina tidak
akan bertelur pada bunga passion jika sudah ada telur di sana. Sebelum
bertelur, ia melakukan survey dengan seksama. Heran sekali daun-daunnya sudah
dipenuhi telur. Kecuali bahwa itu bukan telur.bintik-bintik kuning yang ada
pada bunga tersebut adalah imitasi, di buat oleh tumbuhan sebagai pengusir.
Spesies lain dari bunga passion membuat tiruan telur denga lebih meyakinkan
pada batang daunnya. Ini memang salah satu strategi meniru
paling cerdik.
Bracken
mengadopsi pertahanan yang lebih langsung. Hamparan daun muda yang tampak
bernutrisi ini memiliki bekas-bekas di makan oleh pemakan daun. Nyatanya bahwa
bracken memiliki cairan yang amat beracun, sehingga hewan yang memakannya,
seperti kelinci atau ternak bisa menjadi buta, atau terkena kanker.
Daun-daunnya penuh dengan stanida yang membuat semua takut termasuk serangga.
Tapi begitu dewasa ini tumbuhan ini mensintesa racun yang lebih kompleks yang
membuat hamper semua makhluk hidup mundur. Sebagai akibatnya, tumbuhan ini
merambah tak terkendali dan meliputi area luas di lereng-lereng Eropa. Duri
tajam, sengatan menyakitkan dan getah yang beracun adalah penyamaran sempurna.
Tumbuhan tampak mengembangkan aneka pertahanan terhadap daunnya dimana karena
sifatnya harus meluas untuk menangkap sinar matahari dan karena itu menjadi
mudah terlihat.
Mimosa
yang peka yang banyak terdapat di tepi jalan daerah tropis, mungkin merupakan
solusi paling radikal dan paling dramatis. Satu sentuhan membuatnya melipat
daunnya. Sentuhan lagi lalu jatuh ke tanah.
Venus
perangkap lalat. Ia membuat perangkapnya dari ujung daunnya. Satu atau dua
rambut di permukaannya menjadi pemicu. Sentuhan pada rambutnya maka perangkap
menjerat dan tak hewan yang masuk ke dalamnya tak bisa lolos. Perjuangan
kumbang merangsang tumbuhan perangkap menjadi lebih kuat lagi, kemudian
mengeluarkan asam pencernaan dari kelenjarnya di dalam permukaan daun yang
mula-mula membunuh mangsa, dan kemudian melarutkan mangsanya.
Tumbuhan lain yang tumbuh di rawa-rawa adalah
karnivora lainnya. Moncong terompet. Mereka seperti perangkap lalat venus
mendapatkan sedikit makanan di tanah gersang berair, sehingga mereka
menambahinya dengan tumbuh hewan.
Perangkapnya juga terbentuk dari daun. Tapi daun yang melipat sepanjang
teinua untuk membuat pipa vertical yang penuh air. Terompet istimewa ini
mungkin mirip dengan bunga, tapi tentu saja bukan.
Meskipun
kuning terang di atasnya merupakan kelopak penahan yang sama. Ia mengiklankan
imbalan yang sangat lezat. Dan imbalannya adal di bawahnya. Madu manic. Tapi
jika sedikit sajaserangga dating mengambil dan jatuh ke dalam kolam air dan
tenggelam. Bangkai kecil itu akan larut dan moncong rawa menyerap supnya. Bila
satu semut dating, lainnya mungkin mengikuti. Moncong rawa memikat hewan lain
juga. Katak ini mungkin berharap melahap serangga sebelum dilahap moncong. Tapi
jika lepas pegangan tumbuhan yang akan memakannya. Moncong rawa memiliki
perangkap yang sederhana.
Tumbuhan
moncong yang sempurna membuat perangkap lebih rumit. Tumbuhan ini hidup di
belahan dunia lain. Pusat dari pertumbuhan moncong (kantong semar) ada di Asia
Tenggara. Disini ada 76 spesies yang berbeda. 30 diantaranya hanya tumbuh di
pulau Kalimantan. Termasuk yang terbesar di antara tumbuhan yang amat luar
biasa. Namanya sangat sesuai, Napanthes Rajah. Ia juga amat besar sehingga
bukan saja menangkap serangga, tapi juga hewan pengerat kecil dan ada tercatat bahwa
di dalamnya pernah ditemukan tubuh tikus besar yang tenggelam. Jadi jika ada
karnivora di tengah tumbuhan, inilah dia.
Perangkap
dari keluarga moncong asia ini adalah juga daun yang di modifikasi. Tapi tidak
sekedar dilipat menjadi tabung. Prosesnya lebih rumit. Tunas yang muncul mirip
dengan tunas daun pada umumnya. Selama beberapa hari flens tumbuh di dekat
ujungnya dan membuka untuk membentuk bilah daun, lalu ujung dari tengan dan
terus tumbuh. Begitu menyentuh tanah ia mulai membumbung naik. Bibirnya
terbuka, mengakspos koam maut si tumbuhan. Spesies yang lebih besar mungkin
membuat lebih dari setengah lusin perangkap besar indah ini. Bentuk dan tempat
terompetnya bervariasi pada setiap spesies. Tapi esensi mereka semua adalah
sama, mereka memikat mangsa dengan sari madu. Mereka punya sisi lain sehingga
banyak pengunjung yang tergelincir ke dalamnya dan cairan di dalamnya
mengandung cairan yang secara aktif melarutkan tubuh mangsanya. Jadi daun
dengan cara bagaimanapun baik menangkap serangga atau umum menyerap gas dan
mengikat energy sinar matahari bertugas membuat makanan bagi tumbuhan. Tapi
daun sebenarnya adalah struktur yang rumit.
Arum
raksasa dari Kalimantan, mengembangkan daun terbesar dan utuh dari semua daun,
permukaannya bisa mencapai 3 meter atau 34 kaki. Arum terus mengembangkan
daunnya dengan cara memompa air ke dalam sel-selnya. Jika tak cukup air atau
jika amat dingin sehingga air membeku dan memecahkan dinding selnya, maka daun
akan hancur. Tentu saja hal itu tak terjadi di hutan hujan tropis. Dimana itu
merupakan alas an kenapa daun sebesar itu tumbuh disini. Tapi di belahan dunia
lain, tumbuhan tak semudah itu.
Di daratan utara, dimana musim dingin amat
berat banyak pohon yang bertindak dengan drastic untuk melindungi diri. Bagitu
hari kin pendek dan musim gugur kian mendekat, pohon bersiap rugi dan menunda
kegiatan. Pohon mulai menutup pabrik makanan mereka dan menarik semua klorofil
yang berharga dari daun. Begitu pigmen hijau menghilang, sisa produk yang
menumpuk sepanjang tahun terlihat. Lalu daun mulai berubah
warna.
Di New England dan pegununan
Apalachian, hari demi hari lereng yang penuh maple dan aspen mulai menjadi
merah. Begitu daun menghilang mereka menutup. Sumbatan pastisi keras tumbuh di pangkal batang daun.
Kini hembusan sedikit saja akan membuatnya patah. Kerugian memang besar, tapi
tidak sepenuhna daun yang jatuh ke tanah segera membusuk yang akan melepas
banyak nutrisi yang dipakai membangun kembali. Dan musim semi melalui akar di
bawah permukaan tanah akan mampu mendapatkan kembali apa yang hilang, jadi
begitu musim dingin merayap di daratan, pohon menjadi kerangka. Pertumbuhan
seakan berhenti, proses kehidupan amat berjalan lambat.
Pergantian tumbuh di musim panas dan berhenti
di musim dingin meninggalkan bekas pada batang pohon. Lingkaran tahun. Bagian
yang putih adalah sel yang terbuka di musim panas. Dan bagian hitam, sel-sel
yang padat dibuat dengan lambat pada musim gugur dan dingin. Jadi dengan
menghitung cincin ini ita dapat menghitung dan memastikan bahwa pohon bisa
hidup lebih dari 200 tahun sebelum tumbang.
Dan itu lebih lama dari kehidupan hewan. Namun catatan usia yang jauh
lebih panjang darinya terdapat di tempat lain.
Sepuluh ribu kaki di pegunungan
White di bagian timur California tumbuh
makhluk hidup tertua di dunia. Cemara Bristle Cone. Salah satu bagiannya
sudah mati, tapi di sisi lain ada kehidupan dan pertumbuhan. Cincin di
batangnya mengungkap tepat berapa usia pohon ini. Karena kondisi disini amat ekstrim dan amat dingin di
musim dingin, ada tahun-tahun dimana pertumbuhan sama sekali amat sedikit
akibatnya cincin-cincinnya amat rapat. Penampang dari salah saatu pohon ini
cincin tertua adalah tahun dimana ia mati, 1958. Hitung 100 cincin ke dalam
1858, abad lain 1758. Di sekitar sini, cincin berkembang ketika Columbus dating
ke benua ini pada 1492. Inilah vitalitas mudanya ketika firaun berkuasa di
Mesir. Jadi kita yakin ketika manusia petani baru mulai menanam biji, pohon
purba ii barru saja bertunas. Usianya lebih dari 4000 tahun. Daun cemara amat
berbeda dengan pohon Ek dan maple, bukan dengan melebar dan datar dan mudah
rusak oleh angin tapi berbentuk jarum dan amat kuat, bukan berpori-pori di
permukaannya seperti pohon Ek dan maple tapi pori-porri ini terbatas pada alur
di sepanjang jarumnya. Tapi pori-pori ini terbatas pada alur sepanjang
jarumnya, sebagian kaya ikan endapan lilin kuat. Di bawahnya ada garis-garis
dari pori-pori kecil yang amat sedikit dibandingkan yang berlebaran permukaan
daun ek. Bahkan pada puncak musim panas, daun seperti ini tak banyak
menghasilkan makanan seperti daun lebar.
Tapi dilain pihak pohon jarum tidak membuangnya
setiap tahun, tapi pemeliharaannya lebih lama lagi. Dengan semua penghemaatan
tenaganya bijakan pohon jarum adalah “biar lambat asal selamat”. Dan ia
bukannya menjadi tumbuhan tertua tapi juga pemegang rekor lain. Dan inilah
makhluk hidup terbesar di dunia. Sequola raksasa. Tidak hidup selam bristle
cone, tapi lebih dari 3000 tahun.
Tumbuh hingga setinggi 20 kaki dan
setiap tahun mereka menambah kayunyaa sebanyak 60 kaki dari proporsi nilainya. Jadi yang amat besar berbobot lebih dari 1000 ton
meskipun dipenuhi salju selama berbulan-bulan di musim dingin dan terpanggang
kering di musim panas. Pohon jarum ini menghasilkan makhluk hidup terbesar dan
tertua dari semua organisme di bumi. Dan seperti semua tumbuhan, mereka hidup
dengan zat paling sederhana dengan air dan mineral dari tanah, karbohdiokasida
dan atmosfer serta cahaya matahari.
Sumber :
Film The Private Life Of
Plants "Growing"
terimakasih sudah membantu saya menyelasaikan tugas saya yang sangat membuat mahasiswa nya pintar (kata kata ini muncul dari mahasiswa minoritas)
ReplyDelete