Saturday 2 March 2013

Batuan Sedimen

Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan.

Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.

Batuan sedimen (batuan endapan) adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa secara melompat-lompat (saltion), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut (salution).

Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang sudah mengalami sedimentasi. Sedimentasi ini meliputi proses pelapukan, erosi, transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik maupun kimia. Proses erosidan transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi dapat terjadi jika energi transport sudah tidak mampu mengangkut partikel tersebut.

Proses Pembentukkan Batuan Sedimen

Batuan sedimen terbentuk dari batuan-batuan yang telah ada sebelumnya oleh kekuatan-kekuatan yaitu pelapukan, gaya-gaya air, pengikisan-pengikisan angina angina serta proses litifikasi, diagnesis, dan transportasi, maka batuan ini terendapkan di tempat-tempat yang relatif lebih rendah letaknya, misalnya: di laut, samudera, ataupun danau-danau. Mula-mula sediment merupakan batuan-batuan lunak,akan tetapi karean proses diagnosi sehingga batuan-batuan lunak tadi akan menjadi keras.

Proses diagnesis adalah proses yang menyebabkan perubahan pada sediment selama terpendamkan dan terlitifikasikan, sedangkan litifikasi adalah proses perubahan material sediment menjadi batuan sediment yang kompak. Proses diagnesis ini dapat merupakan kompaksi yaitu pemadatan karena tekanan lapisan di atas atau proses sedimentasi yaitu perekatan bahan-bahan lepas tadi menjadi batuan keras oleh larutan-larutan kimia misalnya larutan kapur atau silisium. Sebagian batuan sedimen terbentuk di dalam samudera. Bebrapa zat ini mengendap secara langsung oleh reaksi-reaksi kimia misalnya garam (CaSO4.nH2O). adapula yang diendapkan dengan pertolongan jasad-jasad, baik tumbuhan maupun hewan.

Batuan endapan yang langsung dibentuk secara kimia ataupun organik mempunyai satu sifat yang sama yaitu pembentukkan dari larutan-larutan. Disamping sedimen-sedimen di atas, adapula sejenis batuan sejenis batuan endapan yang sebagian besar mengandung bahan-bahan tidak larut, misalnya endapan puing pada lereng pegunungan-pegunungan sebagai hasil penghancuran batuan-batuan yang diserang oleh pelapukan, penyinaran matahari, ataupun kikisan angin. Batuan yang demikian disebut eluvium dan alluvium jika dihanyutkan oleh air, sifat utama dari batuan sedimen adalah berlapis-lapis dan pada awalnya diendapkan secara mendatar.
Lapisan-lapisan ini tebalnya berbeda-beda dari beberapa centimeter sampai beberapa meter. Di dekat muara sungai endapan-endapan itu pada umunya tebal, sedang semakin maju ke arah laut endapan-endapan ini akan menjadi tipis(membaji) dan akhirnya hilang. Di dekat pantai, endapan-endapan itu biasanya merupakan butir-butir besar sedangkan ke arah laut kita temukan butir yang lebih halus lagi.ternyata lapisan-lapisan dalam sedimen itu disebabkan oleh beda butir batuan yang diendapkan. Biasanya di dekat pantai akan ditemukan batupasir, lebih ke arah laut batupasir ini berganti dengan batulempung, dan lebih dalam lagi terjadi pembentukkan batugamping(Katili dan Marks).

 Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik

Klasifikasi batuan sedimen klastik yang umum digunakan adalah berdasarkan ukuran butirnya (menurut ukuran butir dari Wenworth), namun akan lebih baik lagi ditambahin mengenai hal-hal lain yang dapat memperjelas keterangan mengenai batuan sedimen yang dimaksud seperti komposisi dan strukturalnya. Misalnya batupasir silang siur, batulempung kerikil, batupasir kwarsa.
Ada klasifikasi lain yang juga dapat digunakan yaitu end members classification,klasifikasi ini dibuat berdasarkan komposisi atau ukuran butir. Penyusun batuan sedimen yang sudah ditentukan lebih dahulu.
Batupasir kwarsa
  • Komposisi didominasi oleh pasir kwarsa dengan demikian berarti transportasinya lebih jauh.
  • Sedikit mengandung chert (rijang)
  • Semennya adalh karbonat dan silica.
  • Kemungkinan mengandung fosil kecil sekali (fosil karbonat), jika ada kemungkinan karena semennya karbonat (gamping)
  • Warnanya agak gelap terang, karena kwarsa berwarna putih.
Greywocke
  • Istilah pertama digunakan di pegunungan Harz (Jerman)
  • Merupakan fragmen batuan (rock fragmen)
  • Berumur : devon-karbon atas, juga tersingkap di Skotlandia yang berumur Paleozoikum bawah.
  • Dengan adanya rock fragmen ini menyatakan bahwa sedimentasi tak normal (pendek), terjadi di daerah tektonik (dekat continental). Oleh karena pada daerah yang mantap, maka ia akan bersosiasi dengan lava bantal (di laut), batuan erupsi dan rijang (chert) (di darat). Rijang mencerminkan laut dalam,kemungkinan juga terdapat di continental slope besar sekali, yang disebut arus turbbidit.
  • Warnanya gelap
  • Pemilahannya jelek, karena transportasi pendek.
  • Bentuk agakmenyudut, karena transportasi jelek.
  • Karena arus turbidit maka struktur yang jelas yaitu graded-bedding
  • Pengendapan syngenetis (bersama-sama dengan proses genetika)
Arkone
  • Yang dominan adalah feldspar
  • Oleh karena yang dominant adalah feldspar maka ia tak tahan lapuk atau tidak stabil
  • Ini menunjukkan bahwa batuan ini terjadi pada keadaan transportasi pendek, kesempatan untuk melapuk kecil, iklim erring,relief tajam (pada daerah yang berelief tajam)
  • Warnanya terang kemerah-merahan
  • Sorting jelek, karena transportasi pendek
  • Kebulatan komponen, agak menyudut, karena transportasi pendek.
Konglomerat
Batuan klastik yang mempunyai fragmen batuan dan matrik,dengan batuan fragmen membundar – sangat membundar, kerikil, kerakal, dan bongkah dapat terdiri bermacam batuan tetapi, kebanyakan biasanya kaya akan mineral kwarsa. Biasanya ruang antara kerikil dengan pasir tersementasi dengan silica, lempung, limonite atau kalsit.

Breccia (breksi)
Adalah jenis batuan sedimen klastik yang menyerupai konglomerat, tetapi kebanyakan fragmen batuannya berbentuk angular sampai meruncing-runcing, ukuran umumnya berkisar dari kerakal sampai berangkal, sering diantara fragmen ini dijumpai ukuran yang lebih kecil yang disebut matrik, fragmen dan matrikpenyusun breksi ini terikat dengan semen yang berupa material karbonatan atau lempungan, dari bentuk fragmen yang meruncing, dapat ditafsirkan bahwa breksi ini diendapkan dengan sumbernya, sehingga tidak terpengaruh suara fisik oleh jarak transportasi hingga ingin mencapai cekungan sedimen ukuran material penyusun breksi lebih besar dari 2 mm.

Batupasir
Batuan sediment klastik yang terdiri dari semen berukuran pasir, massa pasir ini umumnya adalah mineral silika, feldspar atau pasir karbonat, sedang material pengikat atau semen berupabesi oksida, silika lempung atau kalsium karbonat. Dengan adanya perubahan yang besar dalam ukuran butirnya, maka dapt dibedakan ukurannya dari batupasir kasar sampai batulanau. Pada beberapa batuan, dijumpai ukuran butir yang beragam; jadi dapat dikatakan batupasir konglomerat atau batulanau pasiran. Warna pada batupasir, terbentuk sebagian besar oleh variasi butirnya.

Arkose
Adalah jenis dari batupasir dengan jumlah butiran feldspar yang lebih banyak. Kalau komposisi batuan ini terdiri dari kwarsa dan feldspar dapat diikatakan granit, jadi kemungkinan adanya kesalahan tentang arkose sangat kecil. Pada arkose butirnya tidak saling mengunci, butiran membulat dan dipisahkan dengan material semen dengan butiran yang halus.

Batulempung (dapat disebut serpih)
Adalah batuan sediment klastik yang terbentuk dari hasil pengompakan lempung dan lanau, ukuran butirnya halus sehingga batuannya terlihat homogen. Batulempung adalah halus dan umumnya terasa lembut, tetapi beberapa pasir halus atau lanau kasar mungkin membuat terasa griity.
Batulempung umumnya dijumpai pelapisan sedimen. Batuan yang komposisinya sama tetapi mempunyai ketebalan dan lapisan yang berbentuk blok dapat disebut batulumpur, warna dari batulempung dan batulumpur antara ungu, hijau,merah,dan cokelat. Beberapalapisan yang banyak mengndung karbon berwarna hitam.

Batu gamping
Yang mungkin saja termasuk kedalam batuan sediment klastik atau kimiawi, umumnya terdiri dari kalsit,beberapa mempunyai imparities atau variasi bagus bahkan keduanya dalam penampakkannya. Beberapa betugamping yang berbentuk butiran halus mungkin terbentuk secara presipitasi kimia dengan batuan banyak atu sedikit organisme kecil, beberapa sedimen pada dasar laut kemungkinan tersingkap di lapisan awal pada formasi batugamping ukuran halus.

Dolostone
Seperti batugamping, juga merupakan batuan sedimen klastik ataun kimiawi yang umumnya tersusun oleh mineral dolomite, CuMg(CO3)2. dolomite kelihatan seperti kalsit,oleh karena itu mengapa dolomite dapat dikatakan sebagai batugamping.

Gambar Batuan Sedimen


Siltstone adalah clastic batuan sedimen yang terbentuk dari lumpur-ukuran (antara 1 / 256 dan 1 / 16 milimeter diameter) pelapukan puing-puing. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter).

Clastic serpih adalah batuan sedimen yang terdiri dari tanah liat-ukuran (kurang dari 1 / 256 milimeter diameter) pelapukan puing-puing. Biasanya pecah menjadi potongan-potongan tipis datar. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter).

Clastic batu pasir adalah batuan sedimen terdiri terutama dari ukuran pasir (1 / 16-2 milimeter diameter) pelapukan puing-puing. Lingkungan di mana sejumlah besar pasir dapat mengumpulkan meliputi pantai, gurun, dataran banjir dan delta. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter)

Batu gamping adalah batu yang terutama terdiri dari kalsium karbonat. Ini dapat terbentuk secara organik dari akumulasi kerang, karang, ganggang dan kotoran puing-puing. Juga dapat membentuk presipitasi kimiawi dari kalsium karbonat dari danau atau air laut. Batu kapur yang digunakan dalam banyak cara. Beberapa yang paling umum adalah: produksi semen, batu hancur dan netralisasi asam. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter)

Bijih besi adalah batuan sedimen kimia yang terbentuk ketika besi dan oksigen (dan kadang-kadang bahan lain) menggabungkan dalam larutan dan deposito sebagai sedimen. Bijih besi (ditampilkan di atas) adalah endapan yang paling umum mineral bijih besi. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter).

Rock salt/Halite adalah batuan sedimen kimia yang terbentuk dari penguapan garam laut atau air danau. Hal ini juga dikenal dengan nama mineral “garam karang”. Hal ini jarang ditemukan di permukaan bumi, kecuali di daerah-daerah iklim yang sangat kering. Hal ini sering ditambang untuk digunakan dalam industri kimia atau untuk digunakan sebagai perawatan jalan raya musim dingin. Beberapa garam karang diproses untuk digunakan sebagai bumbu untuk makanan. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter)

Clastic konglomerat adalah batuan sedimen yang berisi besar (lebih besar kemudian dua milimeter diameter) partikel bulat. Ruang antara kerikil umumnya diisi dengan partikel yang lebih kecil dan / atau semen kimia yang mengikat batu bersama-sama. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter).

Batubara/Coal adalah batuan sedimen organik yang membentuk tanaman terutama dari puing-puing. Puing pabrik biasanya terakumulasi dalam lingkungan rawa-rawa. Batu bara yang mudah terbakar dan sering ditambang untuk digunakan sebagai bahan bakar. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter).

Rijang/Chert adalah cryptocrystalline mikrokristalin atau bahan batuan sedimen terdiri dari silikon dioksida (SiO2). Terjadi sebagai nodul dan concretionary massa dan kurang sering sebagai deposit yang berlapis. Rusak dengan konkoidal patah tulang, seringkali menghasilkan tepi yang sangat tajam. Awal orang mengambil keuntungan dari bagaimana certa istirahat dan menggunakannya untuk mode alat pemotong dan senjata. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter)

Clastic breccia adalah batuan sedimen yang terdiri dari besar (lebih dari dua milimeter diameter) sudut fragmen. Ruang antara fragmen besar bisa diisi dengan matriks partikel yang lebih kecil atau semen mineral yang mengikat batu bersama-sama. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter).
 
http://rezaaprilda.wordpress.com/2012/12/07/batuan-sedimen/
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sedimen/

No comments:

Post a Comment