Thursday 21 February 2013

Teks Film The Private Life Of Plants Episode 1 (Subtitle Bahasa Indonesia)



The Private Life Of Plants
"Travelling"

Pertengahan musim dingin, pedesaan masih tampak nyaris tak berkehidupan. Tapi pohon, semak dan rumput adalah organisme kehidupan seperti halnya hewan. Tumbuhan harus menghadapi masalah sama seperti yang dihadapi hewan. Sepanjang hidup jika ingin tetap hidup, tumbuhan harus saling berkelahi. Tumbuhan harus bersaing mencari pasangan. Tumbuhan harus menyerbu wilayah baru. Tapi alasan kenapa kita jarang menyadari drama ini tentu saja adalah bahwa tumbuhan hidup dalam skala waktu yang lain. Namun dewasa ini, kita punya cara mempercepat ini secara visual. Dan kita dapat melihat betapa dramatisnya kehidupan tumbuhan. Percepat 3 bulan menjadi 20 detik, dan kesunyian musim dingin menghangat menjadi keramaian musim semi. Percepat seminggu menjadi semenit, maka kita akan merasakan desakan dari tumbuhan yang hidup di tanah, berlomba mengembangkan bunganya.

Anemone hutan mengangguk dan bereaksi pada matahari ketika terbit dan tenggelam setiap hari. Di atasnya, dedaunan hazel bergerak dengan irama yang sama, bergoyang sambil melebar. Di bawahnya, daun dock yang lebar naik dari tanah. Bunga foxglove menganga dengan maksud untuk mengundang serangga agar datang dan mengambil sarinya. Mungkin tampak aneh, ada tumbuhan yang dapat menggerakkan bukan hanya bunga dan daunnya, tapi juga bias berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya Bramble. Dari semua tumbuhan hutan, tanaman inilah yang paling agresif. Menggoyangkan tuasnya secara kuat ke kiri dan kanan, seakan mencari jalan terbaik di depannya. Ketika tuas mengarahkan tujuannya, tumbuhan ini tak berhenti mendorong ke depan. Batang yang menjulur ke depan mempunyai duri yang mengarah ke belakang, memberi genggaman untuk mendaki apapun yang ada di depannya. Tumbuhan ini dapat menjalar sejauh tiga inch perhari. Tak lama tunas akar akan menaruh akarnya, lalu wilayah baru akan dikuasai oleh kekaisaran Bramble.

Tumbuhan lain berjalan dengan cepat. Tumbuhan sangkar burung hidup di California. Namun, bukit gurun selalu bergerak dan tempat terlindung tiba-tiba menjadi terbuka. Jadi sang tumbuhan harus mencari tempat baru. Tumbuhan ini sudah mati, tapi di dalamnya masih ada kehidupan dalam bentuk partikel kecil. Masing-masing adalah paket keajaiban karena masing-masing mengandung instruksi genetic lengkap untuk membangun kembali tumbuhan besar. Dalam bentuk inilah hamper semua tumbuhan melakukan perjalanannya. Nyatanya, sebagian partikel genetic itu berukuran mikroskopis, yang terkecil dari semua ada pada jamur.

Tepatnya, jamur memang bukan tumbuhan. Jamur masuk dalam golongan tersendiri. Namun, partikel yang dihasilkan yang disebut dengan spora sangat mirip dengan biji. Satu putball menghasilkan banyak spora. Jika orang menghitung spora dua generasi menjadi dewasa maka masa putball akan menjadi 800 kali volume bumi. Seperti tumbuhan sangkar burung, putball dapat diterbangkan angin. Namun jarak yang jauh sebenarnya ditempuh oleh sporanya yang terpental keluar dalam bentuk awan. Di musin gugur, jamur lebih kecil muncul di dasar hutan.

Earth Star. Penampilannya setelah muncul di atas tanah memberi sedikit petunjuk betapa rumit strukturnya. Begitu udara lembab musim gugur menerobos hutan tanpa daun. Earth Star mulai mengubah dirinya. Membuka dimasa ini untuk memanfaatkan hujan turun. Tetesan air memberi tenaga yang dibutuhkan untuk melontarkan spora ke udara. Bunga juga memakai angin untuk membawa benih mereka dan sedikit yang berhasil daripada Dandelion. Begitu daun bunga terjatuh, kepala bunga naik selama satu atau dua minggu berubah menjadi bola-bola canggih. Masing-masing rangkaian dari lebih dari seratus benih, semua menunggu angin.

Benih Dandelion lebih berat seperti spora jamur. Agar dapat tertiup angin, diperlukan peralatan khusus. Masing-masing terpasang parasut. Alat ini amat efisien, sehingga tiupan kecil akan membawa benih tinggi ke angkasa.dalam padang tumbuhan yang padat seperti itu, tak ada ruang untuk generasi berikut. Benih harus pergi jauh dan angin akan membawanya bermil-mil jauhnya. Pohon memiliki satu keuntungan bila melepas biji ke udara. Semaakin jauh benih terjatuh, makin lama benih mencapai tanah.

Pohon kapas hutan hanya memberi benihnya dengan bulu sederhana. Tapi karena tingginya, cukup untuk membawa benih hingga bermil-mil. Tiap musim panas, perairan Danau Great di Amerika, udara dipenuhi dengan benih dari kapas hutan yang tumbuh di sekitar tepinya. Beberapa tersapu air ke pantai dan bertunas. Kebanyakan akan lenyap.

Angin begitu banyak di hutan hujan tropis. Jika tumbuhan mau memanfaatkannya, maka harus memberi benihnya perlengkapan terbang yang amat baik. Dan tak ada yang sebaik pohon Liana di Kalimantan. Tumbuhan mendahului manusia dalam membuat pelayang bersayap dan meembuat helicopter. Benih Sycamore. Keseimbangan antara berat benih dan panjang serta lebar sayapnya. Benih yang lebih berat atau sayap yang lebih sempit atau pendek maka akan jatuh seperti batu. Tumbuhan Tri-Star menghasilkan benih bunga berputar dengan 6 (enam) baling-baling.

Balsan Himalaya, kapsul benihnya di tekan pompa cairan sehingga sentuhan kecil sekalipun dapat membuatnya meledak. Tenaganya begitu besar, sehingga benih tertembak sejauh 15 kaki. Kepala benih Mesembryant-hemun terbuka karena hujan. Serapan air yang tiba-tiba oleh jaringannya yang kering memberi tenaga untuk membuka. Begitu terbuka tumbuhan itu merentang seperti trampoline. Hujan yang jatuh memantul kembali, membawa benih-benih bersamanya. Air banyak memberi tenaga bagi tumbuhan untuk bepergian. Benih yang ada diperlangkapi dengan peralatan yang sesuai. Benih dapat menjadi amat  besar. Di banyak tepi sungai tropis bergantung biji polong terbesar. Kacang polong laut.

Satu demi satu kacang polong laut memulai pelayarannya. Salah satunya mendarat di sungai kecil di Afrika. Setelah beberapa mil, mungkin beberapa ratus mil. Benih tiba di muara dan menyusur hutan bakau meenuju ke laut. Benih dapat berlayar menyusuri pulau-pulau dan ke laut terbuka mengikuti arus laut hingga selama setahun dan masih tetap hidup. Kemasan pelindungnya mungkin menjadi usang dan rusak sehingga pecah dan melepas biji. Meskipun begitu, ini mungkin bukan karena benih dapat mengapung. Tentunya banyak yang hilang di laut. Tapi beberapa akhirnya mencapai pantai yang mungkin amat jauh. Kacang polong laut adalah kisah keberhasilan penyebaran benih. Ada satu yang tumbuh di pantai ini.

Hewan berbulu tebal mudah dimanfaatkan, Burdock memakai kaitan-kaitannya yang berjumlah ratusan dan amat efektif. Akhirnya benih itu lepas terjilat, tercabut, atau digoyang-goyang dan jika Burdock beruntung benih itu akan terbawa jauh dari tempatnya tumbuh. Tanaman yang lain adalah Grapple yang dinamakan oleh penduduk setempat duri setan, dan dapat dimengerti kenapa jika anda menginjak dengan kaki telanjang apakah anda hewan atau manusia pastinya rasanya amat sakit. Hewan dengan kaki bercelah atau bertelapak lunak bisa menjadi pincang karena tumbuhan tersebut. Tapi kaki tulang bersisik dari burung unta memang amat kuat. Mereka dapat membawa penumpang gelap berbahaya ini sejauh bermil-mil tanpa ada rasa sakit. Tapi ada cara lain memperlakukan kurir. Bukan dengan mengandalkan kemungkinan bertemu dengannya tetapi dengan memikat mereka dengan imbalan menarik.

Semut adalah pekerja tak kenal lelah dan kebanyakan tumbuhan di wilayah rerumputan kering bagian selatan. Afrika ada yang menjadikan semut sebagai pembawa dengan menempelkan makanan semut di ujung benihnya. Jika benihnya terbaring lama di tempat terbuka, tikus atau pengerat lain akan memakannya, selain itu, tumbuhan memaksa kita menyesuaikan diri pada jadwalnya. Misalnya Blackberry. Ketika benihnya menuntaskan perkembangan daging disekitarnya menjadi manis benih Blackberry akan lebih tersebar jika tumbuhannya didatangi oleh beberapa kurir. Jadi benih Blackberry tidak diambil sekaligus. Burung sangat menyukai Blackberry dan dengan cepat dapat melihatnya, karena hitam adalah warna yang mudah dilihat begitu juga dengan warna merah.

Burung melihat warna sepeti halnya kita, apa yang terlihat cerah bagi burung akan terlihat cerah pula bagi kita. Rowan, Yew, Strawberry, Plum, Cherry dan Howthorn memakai warna merah atau hitam untuk memikat burung. Pohon Fig tropis menghasilkan buah lebih kecil daripada yang di Eropa. Biasanya, begitu masak buahnya berwarna kuning. Meskipun begitu pesannya dapat diterima luas. Fig tropis yang berbuah merupakan tambang emas besar di hutan. Semua jenis hewan makan ke pohon itu. Seperti kepada burung pemakan buah. Pohon memikat segala mamalia, kera, anjing dan gibbon.

Burung Hornbill, untuk melahap buah kecil dengan paruh besarnya harus dengan sedikit berakrobat. Kini tiba di bagian penting bagi buah Fig. lusinan buah yang mengandung ratusan benih dibawa jauh oleh Hornbill hingga bermil-mil daging buah akan dicerna. Lalu bagian yang tak dicerna, termasuk biji akan dibuang di tempat yang jauh di hutan. Tapi dari semua hutan kanopi tak ada yang beraneka pemakan buah sebagai kurir, seperti di Kalimantan.

Di New Guinea, mamalia hanya sedikit dan sama sekali tak ada kera. Makhluk terbesar di dasar hutan bukan kijang atau kera besar, tapi burung. Burung kasuari. Kasuari jantan dan betina punya pial berwarna cerah. Dan kesamaan antara pial dan yang menjadi makanan utamanya mungkin bukan kebetulan. Pialnya merupakan sinyal social diantara para burung. Apakah tumbuhan memanfaatkan itu dengan mengadopsi warna serupa untuk memikat perhatian kasuari pada buahnya, atau sebaliknya apakah kasuari membuat diri agar lbih memikat pasangannya dengan tak ada mengingatkan pada makanan enak. Tak ada tahu pasti. Yang pasti adalah bahwa kasuari tak sulit mencari benda dengan warna merah, yang bertebaran di dedaunan.

Akan tetapi sinyal visual puya keterbatasan sebagai iklan. Di hutan luas, anda tak bisa melihatnya kecuali berada dekat. Tapi ada pesan lainnya, aroma. Mungkin tak begitu tepat tapi berhasil untuk jarak lebih jauh. Di Kalimantan, satu buah-buahan menghasilkan aroma amat tajam, sehingga hidung yang peka dapat mendeteksinya dari setengah mil. Dan ada orang yang amat menyukai rasa buah itu, sehingga mereka mau berjalan bermil-mil untuk mendapatkannya. Begitu pula yang lain. Jika semua orang Eropa tidak langsung menyukai durian,orang utan suka. Hewan mungkin membawa benih hingga jauh dalam perut mereka, tapi umumnya mereka membuangnya secara acak.

Ada tumbuhan yang merasa itu tidak cocok. Pohon buah trewia yang tumbuh di hutan Nepal memiliki masalah tersebut. Benihnya tidak dapat bertunas di bawah bayangan. Harus dibawa keluar hutan ke tempat yang terbuka jika ingin hidup. Ada satu hewan besar yang melakukannya untuk itu. Badak India besar begitu suka pada buah ini sehingga orang mengatakannya dengan apel badak. Badak biasanya memakannya di hutan pada siang yang panas. Tapi disejuknya malam, badak pindah ke rerumputan terbuka di tepi-tepi sungai. Dataran rumput itu tercipta oleh musim banjir monsoon yang tiap beberapa tahun sudah menghanyutkan sebagian hutan. Badak mengunjungi tempat itu karena banyak makanan. Dan disini, badak biasanya menumpuk kotorannya bersama-sama. Mereka melakukan tugas akhir hariannya. Dan di sana tersimpan rapi dengan pupuknya masing-masing. Benih trewia.

Trewia kecil bertunas kecil di daerah terbuka di bukit kotoran badak. Pada waktunya pepohonan lain akan tumbuh di sekitar mereka. Dan hutan akan mengkoloni dataran rumput. Dan trewia sekali lagi akan mendapatkan masalah dan kembali memakai badak untuk memecahkannya. Sayangnya hewan indah ini semakin langka. Lebih dari jutaan tahun evolusi pohon trewia telah membentuk hubungan dengannya. Tapi jika badak india menjadi punah ada risiko bahwa pohon trewia akan lenyap dari padang rumput dan tepi sungai di selatan Nepal.

Di Afrika, gajah juga sama, menjadi pasangan penting bagi akasia. Tampaknya aneh, karena jelas sekali gajahlah penghancur akasia, karena bila langka makanan, dengan tubuh besar dan tenaganya merobohkan pohon untuk memakan ranting-rantingnya. Namun tanpa gajah sebagian spesies akasia nyaris tak bias hidup. Setiap tahun akasia menghasilkan benih amat banyak. Dan banyak hewan yang datang untuk memakannya. Di dalam polongnya, benih itu terancam oleh musuh besarnya.

Ini ulat kumbang kecil yang menetas dari telur yang injeksi ke dalam polong. Ulat-ulat ini akan memakan semuaa biji kecuali bila dihentikan. Kera memakan polong, dan ulatnya melahap semuanya. Akasia mendapat sedikit keuntungan dengan memberi kera makanan. Tapi gajah amat berbeda. Gajah amat menggemari kacang polong yang amat bergizi. Dan gajah mau bepergian jauh untuk mengambil apa yang bagi mereka merupakan benda yang kecil yang sulit untuk diambil. Tapi gajah tidak menghancurkan makanan mereka menjadi halus seperti kera. Setelah makan, gajah pergi. Gajah mungkin bejalan bermil-mil setelah mencerna makanan, gajah akan membuang sisanya. Benih akasia ini sedikitnya 24 jam berada di perut gajah yang tidak menghancurkannya tapi malah membunuh ulat-ulat kumbang. Bahkan enzim pencernaan gajah membersihkan benih ini sama efisiennya seperti ketika petani menyirami benih dengan insektisida. 90 % benih akasia dalam kotoran gajah, dan bertunas. Yang di dalam polong tak termakan di tanah, hamper semua mati dilahap ulat kumbang. Jadi benih akasia yang dimakan gajah bukan saja ditransportasi tetapi juga diselamatkan dari kematian yang hamper pasti.

Namun sebagian benih begitu terlindung sehingga tampak tak ada tempat yang bias memakannya. Kapsul ini, yang sekeras peluru meriam, mengandung biji-biji yakni kacang dari pohon kacang brazil. Bahkan jauh dari ketinggian 200 kaki tidak meretakkannya. Hanya satu hewan yang punya peralatan untuk membukanya, Agoutti. Agouti punya dua pasang gigi depan setajam pahat. Sehingga memungkinkannya untuk mendapat semua bijinya. Tapi pohon kacang brazil punya cara melindungi benihnya dari hewan yang dapat menembus perisainya. Ia memberi 15 hingga 20 biji. Jauh lebih banyak dari yang dapat dilahap seekor agouti sekali makan. Agouti punya kebiasaan yang cocok dengan kacang brazil. Ia dengan hati-hati mengubur yang tak bias langsung dimakan dan menyimpannya untuk waktu lain. Yang tak dipunyai agouti adalah ingatan yang sempurna. Agouti kehilangan jejak sesuatu yang ia kubur. Dan ini proporsi yang berarti bagi kacang untuk bertunas.

Pemecah biji alpine, sejenis gagak lebih merupakan mitra penolong bagi cemara Anoila. Sang burung tahu cara membuka buah cemara dan mengambil biji masak. Masing-masing ditelan, tapi tidak langsung masuk ke perut. Benih disimpan di dalam kantung sambil mengambil yang berikutnya. Lalu seperti agouti, burung menyembunyikannya satu persatu sebagai persediaan untuk membantunya di masa sulit.  Tapi tak seperti agouti, burung secara teratur membawa biji jauh dari hutan ke tanah terbuka. Mungkin karena disana tempat yang mudah diingat untuk mencarinya lagi untuk beberapa bulan mendatang. Dan sebagian tempat ini amat cocok bagi pohon muda untuk tumbuh satu persatu, burung membawanya ke atas dari kantungnya. Ia mengubur mereka pada kedalaman yang pas bagi benih. Dan secara hati-hati menutup lubang untuk menyembunyikan hartanya dari pemakan biji lain.

Jadi benih cemara anoila dibawa jauh dari pohon inangnya dan ditanam secara seksama melebihi cara penjaga hutan. Bukan saja tinggi di padang alpine tapi di tempat yang mungkin sulit dijangkau manusia, di ketinggian lereng pegunungan. Namun ada tumbuhan yang berhasil mencapai tempat yang tampak tak terjangkau tanpa bantuan hewan dan hanya oleh usaha sendiri. Celah di dinding 15 kali di atas tanah memang tak mudah dijangkau. Tapi tumbuhan penjangkau toadflax berhasil mencapai kesana. Toadflax tak punya perambat seperti perambat Virginia untuk membantunya memanjat. Tak punya akar gantung seperti Ivy. Koloninya berhasil menaiki dinding melalui celah-celah dengan cara yang amat berbeda. Begitu kelopak bunganya lepas, benih dalam kapsul di bawahnya mulai berkembang lalu toadflax bertingkah dengan gaya amat luar biasa. Ia mencari celah terdekat dan menanam benihnya sendiri. Jadi dengan berbagai cara, tumbuhan berhasil membawanya benihnya ke tempat-tempat terbaik untuk bertunas. Tapi mereka punya masalah lain, kapan waktunya untuk itu.

Ada beberapa spesies protea yang tumbuh disini dan mereka bergantung pada datangnya musim api. Karena kepala benih ini diproses dibakar sebelum melepaskan bijinya. Lewat sejam atau lebih setelah terbakar kepalanya terbuka. Benih pohon dapat tak beraksi dan tampak mati selama tahunan, lalu hidup ketika muncul kondisi yang tepat.

Tak semua benih dapat melakukannya. Sebagian akan mati setelah 2 atau 3 tahun, apapun kondisinya. Tak ada yang hidup untuk periode yang lama. Salah satu contoh yang luar biasa berasal dari tempat arkeologis di Jepang. Dua ribu tahun lalu, populasi kecil dengan bangunan unik, mendirikan tempat berrnama asada. Orang yang tinggal disini menguasai teknik mengolah besi. Mereka juga orang pertama di Jepang yang tahu bagaimana cara menanam dan memanennya di lubang-lubang kecil di bawah tanah. Di dalam satu tumpukan ditemukan biji magnolia. Ilmuwan membawa benih purba ini, menanamnya dan tumbuh. Semula seperti magnolia kobus, spesies liar yang masih tumbuh di Jepang. Lalu pada tahun ke sepuluh pohon menghasilkan tunas bunga pertamanya. Ketika terbuka akan mengungkap secara tepat apa itu.

      Magonolia kobus sekarang, secara khas daun bunganya memiliki 6 kelopak. Tapi bunga pada benih yang tumbuh tersebut memiliki 7 kelopak dan lainnya punya 8 kelopak. Apakah ini akibat tidurnya yang lama? Atau semua magnolia kobus 2000 tahun lalu bervariasi seperti magnolia kobus seperti yang baru ditemukan ini? Atau mungkinkah ini spesies purba yang tetap hidup dari satu benih dalam reruntuhan arkeologis? Terlalu dini untuk menjawab semua pertanyaan itu. Tapi apapun itu, ini merupakan contoh yang luar biasa. Dari fakta bahwa tumbuhan dengan benih bukan saja penjelajah ruang yang hebat, tapi juga penjelajah waktu yang tak tertandingi.

Sumber : Film The Private Life Of Plants  "Travelling"

No comments:

Post a Comment