Thursday 21 February 2013

Teks Film The Private Life Of Plants Episode 2 (Subtitle Bahasa Indonesia)



THE PRIVATE LIFE OF PLANTS
“GROWING”

Dari kanopi hutan hujan tropis di Amerika Selatan ada buah yang jatuh berasal dari tumbuhan yang bertengger di cabang pohon raksasa. Kini buah itu akan membusuk dan melepaskan ribuan benihnya. Jika benih ingin hidup, maka harus mendapat posisi seperti inangnya. Ia harus dapat mencapai kanopi dan mendapat sinar matahari.
Tunas yang tumbuh dari biji, seperti tunas lain dapat merasakan cahaya, mereka dapat melihat. Tetapi tumbuhan kecil ini berperilaku aneh. Mereka tidak menuju cahaya paling terang seperti tunas lainnya. Mereka mencari tempat yang terkena bayangan paling gelap, dan biasanya berada di sekitar batang terdekat. Tiap tunas mendapat makanan hanya dari simpanan makanan yang disimpan orangtuanya di dalam biji. Itu memungkinkannya berjalan sekitar 6 kaki. Jika ia tidak menemukan apa yang ia cari dalam jarak itu, ia akan mati kelaparan.
Salah satu tumbuhan berhasil ke pangkalan pertama. Ia berhasil mencapai bagian vertical. Sebuah batang pohon,  begitu menyentuh batang perilakunya berubah dramatis. Ia mulai tumbuh ke atas dan sambil tumbuh, ia mengeluarkan daun pertamanya. Kini, untuk pertama kalinya a dapat membuat makanannya sendiri. Setiap penumbuhan daun, kekuatan tumbuhan muda ini bertambah. Ia menahan daun-daun bulat kecilnya membelakangi kulit pohon. Begitu bertambah tinggi, ia menghasilkan daun lebih besar.
Kemudian 15 kaki di atas lantai hutan, dan beberapa bulan setelah muncul sebagai tunas dari biji, tumbuhan aktif ini mengubah bentuk daunnya lagi. Mereka telah mengembangkan celah dan lubang yang membuatnya mendapat nama tumbuhan keju. Daun hijau kecil yang melahirkan tumbuhan ini, kini telah layu dan mati. Tumbuhan keju ini telah layu dan mati. Tumbuhan keju ini telah mencapai rumah yang sebenarnya, di kerimbunan hutan. Daun dewasanya melebar dari duri tajam seperti paying. Tapi ada berbagai cara membuka lembaran daun tumbuhan untuk menangkap cahaya matahari.
Tumbuhan lainnya adalah pakis, alokasia tropis,daun runcing dari Larch. tangan lebar berjari lima dari daun chesnut, dan sycamore.
Daun adalah pabrik dimana tumbuhan membuat makanannya dengan tenaga matahari. Mereka menggunakan bahan mentah yang paling sederhana. Udara, air, dan beberapa mineral. Prosesnya adalah bakat unik dari tumbuhan. Tak ada hewan yang dapat melakukan hal seperti ini. Jadi semua hewan juga bergantung langsung atau tangan kedua pada tumbuhan yang dihasilkan disini. Inilah hal paling dasar dari kehidupan.
Udara merasuk ke dedaunan melalui pori-pori di permukaannya. Udara bersirkulasi dan menjangkau butiran kecil yang mengandung zat hijau, Klorofil. Inilah factor kunci yang memakai energy matahari. Untuk engikat karbondioksida menjadi hydrogen yang dari air dan menghasilkan karbohidrat, gula dan tepung. Semuanya larut dalam getah, yang lalu dibawa dari daun ke seluruh tubuh pohon. Juga di malam hari, ketika pabrik daun tutup. Setelah malam, matahari muncul kembali. Dan diproses dimulai lagi.
Di tempat terbuka, mungkin di semak-semak cahaya amat banyak sehingga begitu matahari kian tinggi tumbuhan tak begitu sulit untuk mendapatkan yang ia butuhkan. Di  hutan lebat lebat ini tidak mudah. Tumbuhan di bawah rerimbunan hutan harus menggerakkan daunnya untuk menangkap apa yang di didapat dari lubang sinar yang berpindah. Di atas pohon menempatkan daunnya dengan alamat tetap, sehingga membentuk mozaik yang rapat. Kanopi amat efisien dalam mengumpulkan cahaya, sehingga amat sedikit yang jatuh ke tempat itu. Daun dari tumbuhan muda menunggu satu kesempatan pohon yang tumbang, yang dapat member lipatan cahaya. Lalu ia dapat berlomba tumbuh ke atas dan mengklaim tempat itu. Ia bisa menunggu 10-20 tahun untuk kesempatan itu. Tapi hingga kesempatan itu ada, umumnya mereka akan mati muda.
Tapi ada tumbuhan yang menghabiskan hidupnya di bawah lantai hutan yang suram. Misalnya begonia. Ia mempunyai daun lebar, bunga dan berbiji. Semua rahasianya ada pada daunnya. Sebagai awal mereka punya warna bawah daun yang merah. Itu berarti cahaya yang jatuh di permukaan daun dan menembusnya tidak lenyap, tapi terpantul kembali ke tubuh daun. Lalu ketika sinar  jatuh sebentar di permukaan daun, tumbuhan ini mampu memanfaatkannya secar maksimum.
Spesies lain dari begonia memiliki kecerdikan menangkap cahaya. Sebagian permukaan daunnya transparan dan bertindak sebagai lensa kecil yang mengumpulkan cahaya lemah. Dan memfokuskannya ke butiran klorofil di dalamnya. Tapi tumbuhan butuh hal lain selain cahaya agar dapat membuat makanan bagi mereka. Mereka butuh air dan nutrisi lain yang larut di dalamnya. Dan tentu saja itu didapatkan dari dalam tanah.
Akar untuk mengambil air menyusup ke bawah mencari kelembaban. Untuk itu, mereka harus memposisikan diri sama tempatnya seperti daun ketika mencari cahaya. Setelah menemukan air, mereka mengeluarkan akar halus yang berkembang menjadi ribuan kali ke area permukaan dimana air dapat dihisap sehingga tanah hutan dipenuhi oleh akar dari berbagai jenis tumbuhan. Masing-masing melakukan sebisanya untuk menjamin mendapat cukup bagian atas kelembaban. Jika cukup turun hujan pada tahun itu dan jika air mampu melarutkan sejumlah nutrisi tanah, maka sebagian tumbuhan akan menjadi amat besar.
Tumbuh tinggi 70 kaki, seperti sycamore ini memberikan keuntungan besar. Ini memungkinnya mengatasi tangganya sehingga mendapatkan semua sinar matahari yang dibutuhkannya dan memungkinnya melebarkan permukaan daun-daunnya. Dan melalui pori-porinya ia dapat menyerap karbondioksida dari udara. Tapi ini juga memberI masalah besar. Selain karbondioksida, daun butuh air untuk membuat makanan. Air di daun menguap melalui pori-porinya. Sebenarnya 90% air yang dihisap akar lenyap, di permukaan dan di puncak pohon. Namun memompa air hingga ke ketinggian sini menimbulkan masalah besar. Untuk memompa air dengan pompa setinggi 70 kaki ke atas sini, butuh mesin besar yang berisik di bawah sana. Tapi pohon ini memompa sekitar 100 galon setiap jamnya. Dan ia berhasil melakukannya tanpa suara sama sekali. Jawabannya ditemukan di dalam batang pohon. Bagian tengah pohon adalah kayu. Di luar pilar ini, ada barisan pipa-pipa lain. Inilah yang membawa air ke atas.
Pipa yang menerus yang memanjaang sepanjang batang. Begitu air menguap, dari daun di atas sana, jaringannya yang halus dan panjang menarik pipa ke cabang-cabang dan akhirnya daun-daun itu sendiri. Sebagian terpakai dalam proses pembuatan makanan, sisanya menguap di pori-pori daun. Tentu saja daun tidak dapat menyerap air secara langsung. Dan memang air di permukaan daun dapat menimbulkan masalah karena menyumbat pori-pori.
Lalu ada daun yang berbentuk untuk mengurangi masalah tersebut. Tumbuhan yang tumbuh di hutan tropis mengalami kesulitan tersebut karena disana hujan membasahinya dengan berlimpah. Mereka harus kuat menahan terpaan hujan. Dan mereka juga harus punya saluran untuk membuang air. Banyak yang berujung lancip untuk menjamin bahwa air tidak menempel di daun, tapi mongering dengan cepat dan tuntas serta tidak mengganggu  pengambilan air di pori-pori daun. Lainnya memakai rambut tebal agar pori-porinya bebas. Namun hujan adalah bahaya paling kecil yang mengancam daun.
Daun adalah sarapan, makan siang, dan makan malam bagi kera Proboscis (bekantan) di Kalimantan. Mereka memakan daun dan mungkin sesekali kelopak bunga dan sedikit buah. Daun punya banyak kerugian untuk dimakan. Nyatanya daun tidak begitu bernutrisi. Jadi kera ini menghabiskan berjam-jam setiap hari untuk memetik daun. Getah daun yang kaya karbohidrat dan gula benar-benar bernutrisi. Masalahnya dating dari sel-sel dinding yang membungkus setelah itu. Dinding terbuat dari selulosa dan cairan, pencernaan mamalia tidak tahan terhadapnya. Tapi bakteri bisa tahan. Hewan seperti kera ini yang memakaan banyak daun. Harus duduk setelah makan untuk member waktu bagi koloni bakteri di lambungnya untuk mengatasi makanannya yang sulit dicerna. Meskipun dengan kerugian ini banyak mamalia, juga burung dan reptile yang memilih makanan ini.
Namun, sebenarnya pelahap daun besar seperti itu merupakan minoritas. Serangan paling banyak kepada tumbuhan sejauh ini adalah serangga. Di sekitar hutan tropis Kalimantan, ada jutaan mulut kecil yang mengunyah dan tak terlihat. Untuk memberi gambaran usahanya dimana serangga beraksi agar dapat makanan vegetarian dengan aman, perhatikan ini!
Daun di atas adalah daun yang rusak berat, tapi dimana makhluk yang merusaknya? Jawabannya adalah ulat. Ulat kecil lembut dan tak berdaya. Ulat ini memang santapan lezat  bagi banyak burung. Jika ingin hidup, ulat harus mengambil langkah untuk melindungi dirinya. Dimulai dengan membuat potongan setengah lingkaran dari tepi. Tapi ketika selesai separuh, ia berpindah ke yang lainnya. Ia memintal sutera sepanjang sumbu, sehingga ketika kering berkontraksi dan membantu ulat menarik potongannya untk membuat atap. Untuk membuat tendanya lebih nyaman, ia memotong lipatan, menarikya dan kini ia memiliki tenda kuat. Seluruh proses hanya butuh beberapa jam dan biasanya dilakukan di malam hari ketika tak ada burung di sekitarnya. Kini ulat dapat makan dengan aman. Dengan melahap lapisan lunak permukaan daun, ulat ini tak terlihat dari burung yang lapar dan ini merupakan kerugian besar bagi tumbuhan.
Kerusakan dan kerugian yang diderita tumbuhan karena hewan besar dan kecil amat besar dan tak pernah berhasil. Tentu saja tumbuhan  berusaha untuk membela dirinya. Sebagian mengembangkan duri-duri panjang yang menyakitkan. Nyatanya itu tidak cukup untuk mengusir segalanya.
Ada satu hewan yang mempunyai lidah yang amat lincah, sehingga dapat memetik daun lembut diantara durinya. Kulit ini amat liat sehingga duri paling tajam sekalipun tak mudah melukainya dan bibir karet ini tampak dapat tahan pada makanan paling tajam. Hewan itu adalah jerapah. Hewan ini adalah hewan tertinggi dari segala hewan. Makan seintensif itu berarti bahwa sulit bagi  tumbuhan disini untuk lebih besar dan semak yang rendah. Berkat pertahanan dirinya, beberapa akasia berhasil tumbuh dewasa lalu mereka mengembangkan bentuk panjang yang menjadi cirri khas padang tumput Afrika Timur.
Akhirnya, akasia punya bagian yang jerapah sekalipun tak dapat menjangkaunya. Cabang-cabangnya di puncak berada di tengah. Disana akasia dapat menyimpan energy berharganya dan mengurangi tingkat persenjataan durinya. Disisi lain, durinya panjang dan sama tebalnya dengan lainnya. Tapi di tengah mahkotanya tak ada satupun.
 Tekhnik tumbuhan untuk membela diri memang amat bervariasi. Ada yang meibatkan persenjataan yang lebih ekstrim. Salah satunya adalah tanaman yang paling umum terdapat di daratan Eropa. Di musim panas banyak yang mengira batangnya yang tinggi terlalu banyak di semak. Di bawah daunnya ia menghasilkan rangkaian bunga kecil. Namanya nettle. Ia menyengat sejak kecil. Dengan senjata efektifnya nettle tumbuh tak terganggu dan dengan cepat membentuk diri menjadi semak lebat. Tapi ada dua jenis nettle yang tumbuh disini. Jenis yang lain sedikit berbeda. Deadnettle. Ia tak punya sengat sedikitpun. Tapi rupanya kelinci dewasa tidak mengetahui perbedaannya. Dan ia tentunya tak mau berisiko tesengat. Deadnettle tak perlu repot membuat diri hipodermik yang beracun. Tanaman ini mempunyai perlindungan diri dengan cara meniru.
Peniru lainnya terdapat di gurun Afrika Selatan. Kura-kura di Afrika Selatan selalu waspada pada makanan berair. Tapi ia melewatkan di atasnya yang bisa ia dapatkan seharian ini. Sebagai gantinya ia memakan beberapa daun layu. Tumbuhan pebble meniru sekitarnya dengan begitu cepat. Tumbuhan ini juga beraneka warnanya untuk menyamai batu disekitarnya. Sedikit hewan yang memerhatikannya.
Bunga passion memakai peniruan untuk membela diri. Ini mungkin yang paling luar biasa. Tumbuhan ini sering disakiti oleh helicornia. Ini karena daun-daunnya adalah makanan kesukaan ulat helicornia. Jadi kupu-kupu betina selalu menaruh telurnya pada tumbuhan itu agar anak-anaknya ketika menetas mendapat makanan kesukaannya yang langsung didpat mereka. Telurnya bulat kecil, kuning terang. Ada lagi, ulat memang rakus, mereka makan daun, batas tunas. Semua bagian dari bunga passion. Karena anaknya butuh banyak makanan, helicornia betina tidak akan bertelur pada bunga passion jika sudah ada telur di sana. Sebelum bertelur, ia melakukan survey dengan seksama. Heran sekali daun-daunnya sudah dipenuhi telur. Kecuali bahwa itu bukan telur.bintik-bintik kuning yang ada pada bunga tersebut adalah imitasi, di buat oleh tumbuhan sebagai pengusir. Spesies lain dari bunga passion membuat tiruan telur denga lebih meyakinkan pada batang daunnya. Ini memang salah satu strategi meniru paling cerdik.
Bracken mengadopsi pertahanan yang lebih langsung. Hamparan daun muda yang tampak bernutrisi ini memiliki bekas-bekas di makan oleh pemakan daun. Nyatanya bahwa bracken memiliki cairan yang amat beracun, sehingga hewan yang memakannya, seperti kelinci atau ternak bisa menjadi buta, atau terkena kanker. Daun-daunnya penuh dengan stanida yang membuat semua takut termasuk serangga. Tapi begitu dewasa ini tumbuhan ini mensintesa racun yang lebih kompleks yang membuat hamper semua makhluk hidup mundur. Sebagai akibatnya, tumbuhan ini merambah tak terkendali dan meliputi area luas di lereng-lereng Eropa. Duri tajam, sengatan menyakitkan dan getah yang beracun adalah penyamaran sempurna. Tumbuhan tampak mengembangkan aneka pertahanan terhadap daunnya dimana karena sifatnya harus meluas untuk menangkap sinar matahari dan karena itu menjadi mudah terlihat.
Mimosa yang peka yang banyak terdapat di tepi jalan daerah tropis, mungkin merupakan solusi paling radikal dan paling dramatis. Satu sentuhan membuatnya melipat daunnya. Sentuhan lagi lalu jatuh ke tanah.
Venus perangkap lalat. Ia membuat perangkapnya dari ujung daunnya. Satu atau dua rambut di permukaannya menjadi pemicu. Sentuhan pada rambutnya maka perangkap menjerat dan tak hewan yang masuk ke dalamnya tak bisa lolos. Perjuangan kumbang merangsang tumbuhan perangkap menjadi lebih kuat lagi, kemudian mengeluarkan asam pencernaan dari kelenjarnya di dalam permukaan daun yang mula-mula membunuh  mangsa, dan  kemudian melarutkan mangsanya.
 Tumbuhan lain yang tumbuh di rawa-rawa adalah karnivora lainnya. Moncong terompet. Mereka seperti perangkap lalat venus mendapatkan sedikit makanan di tanah gersang berair, sehingga mereka menambahinya dengan tumbuh hewan.  Perangkapnya juga terbentuk dari daun. Tapi daun yang melipat sepanjang teinua untuk membuat pipa vertical yang penuh air. Terompet istimewa ini mungkin mirip dengan bunga, tapi tentu saja bukan.
Meskipun kuning terang di atasnya merupakan kelopak penahan yang sama. Ia mengiklankan imbalan yang sangat lezat. Dan imbalannya adal di bawahnya. Madu manic. Tapi jika sedikit sajaserangga dating mengambil dan jatuh ke dalam kolam air dan tenggelam. Bangkai kecil itu akan larut dan moncong rawa menyerap supnya. Bila satu semut dating, lainnya mungkin mengikuti. Moncong rawa memikat hewan lain juga. Katak ini mungkin berharap melahap serangga sebelum dilahap moncong. Tapi jika lepas pegangan tumbuhan yang akan memakannya. Moncong rawa memiliki perangkap yang sederhana.
Tumbuhan moncong yang sempurna membuat perangkap lebih rumit. Tumbuhan ini hidup di belahan dunia lain. Pusat dari pertumbuhan moncong (kantong semar) ada di Asia Tenggara. Disini ada 76 spesies yang berbeda. 30 diantaranya hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Termasuk yang terbesar di antara tumbuhan yang amat luar biasa. Namanya sangat sesuai, Napanthes Rajah. Ia juga amat besar sehingga bukan saja menangkap serangga, tapi juga hewan pengerat kecil dan ada tercatat bahwa di dalamnya pernah ditemukan tubuh tikus besar yang tenggelam. Jadi jika ada karnivora di tengah tumbuhan, inilah dia.
Perangkap dari keluarga moncong asia ini adalah juga daun yang di modifikasi. Tapi tidak sekedar dilipat menjadi tabung. Prosesnya lebih rumit. Tunas yang muncul mirip dengan tunas daun pada umumnya. Selama beberapa hari flens tumbuh di dekat ujungnya dan membuka untuk membentuk bilah daun, lalu ujung dari tengan dan terus tumbuh. Begitu menyentuh tanah ia mulai membumbung naik. Bibirnya terbuka, mengakspos koam maut si tumbuhan. Spesies yang lebih besar mungkin membuat lebih dari setengah lusin perangkap besar indah ini. Bentuk dan tempat terompetnya bervariasi pada setiap spesies. Tapi esensi mereka semua adalah sama, mereka memikat mangsa dengan sari madu. Mereka punya sisi lain sehingga banyak pengunjung yang tergelincir ke dalamnya dan cairan di dalamnya mengandung cairan yang secara aktif melarutkan tubuh mangsanya. Jadi daun dengan cara bagaimanapun baik menangkap serangga atau umum menyerap gas dan mengikat energy sinar matahari bertugas membuat makanan bagi tumbuhan. Tapi daun sebenarnya adalah struktur yang rumit.
Arum raksasa dari Kalimantan, mengembangkan daun terbesar dan utuh dari semua daun, permukaannya bisa mencapai 3 meter atau 34 kaki. Arum terus mengembangkan daunnya dengan cara memompa air ke dalam sel-selnya. Jika tak cukup air atau jika amat dingin sehingga air membeku dan memecahkan dinding selnya, maka daun akan hancur. Tentu saja hal itu tak terjadi di hutan hujan tropis. Dimana itu merupakan alas an kenapa daun sebesar itu tumbuh disini. Tapi di belahan dunia lain, tumbuhan tak semudah itu.
 Di daratan utara, dimana musim dingin amat berat banyak pohon yang bertindak dengan drastic untuk melindungi diri. Bagitu hari kin pendek dan musim gugur kian mendekat, pohon bersiap rugi dan menunda kegiatan. Pohon mulai menutup pabrik makanan mereka dan menarik semua klorofil yang berharga dari daun. Begitu pigmen hijau menghilang, sisa produk yang menumpuk sepanjang tahun terlihat. Lalu daun mulai berubah warna.
Di New England dan pegununan Apalachian, hari demi hari lereng yang penuh maple dan aspen mulai menjadi merah. Begitu daun menghilang mereka menutup. Sumbatan pastisi keras tumbuh di pangkal batang daun. Kini hembusan sedikit saja akan membuatnya patah. Kerugian memang besar, tapi tidak sepenuhna daun yang jatuh ke tanah segera membusuk yang akan melepas banyak nutrisi yang dipakai membangun kembali. Dan musim semi melalui akar di bawah permukaan tanah akan mampu mendapatkan kembali apa yang hilang, jadi begitu musim dingin merayap di daratan, pohon menjadi kerangka. Pertumbuhan seakan berhenti, proses kehidupan amat berjalan lambat.
 Pergantian tumbuh di musim panas dan berhenti di musim dingin meninggalkan bekas pada batang pohon. Lingkaran tahun. Bagian yang putih adalah sel yang terbuka di musim panas. Dan bagian hitam, sel-sel yang padat dibuat dengan lambat pada musim gugur dan dingin. Jadi dengan menghitung cincin ini ita dapat menghitung dan memastikan bahwa pohon bisa hidup lebih dari 200 tahun sebelum tumbang.  Dan itu lebih lama dari kehidupan hewan. Namun catatan usia yang jauh lebih panjang darinya terdapat di tempat lain.
Sepuluh ribu kaki di pegunungan White di bagian timur California tumbuh  makhluk hidup tertua di dunia. Cemara Bristle Cone. Salah satu bagiannya sudah mati, tapi di sisi lain ada kehidupan dan pertumbuhan. Cincin di batangnya mengungkap tepat berapa usia pohon ini. Karena kondisi disini amat ekstrim dan amat dingin di musim dingin, ada tahun-tahun dimana pertumbuhan sama sekali amat sedikit akibatnya cincin-cincinnya amat rapat. Penampang dari salah saatu pohon ini cincin tertua adalah tahun dimana ia mati, 1958. Hitung 100 cincin ke dalam 1858, abad lain 1758. Di sekitar sini, cincin berkembang ketika Columbus dating ke benua ini pada 1492. Inilah vitalitas mudanya ketika firaun berkuasa di Mesir. Jadi kita yakin ketika manusia petani baru mulai menanam biji, pohon purba ii barru saja bertunas. Usianya lebih dari 4000 tahun. Daun cemara amat berbeda dengan pohon Ek dan maple, bukan dengan melebar dan datar dan mudah rusak oleh angin tapi berbentuk jarum dan amat kuat, bukan berpori-pori di permukaannya seperti pohon Ek dan maple tapi pori-porri ini terbatas pada alur di sepanjang jarumnya. Tapi pori-pori ini terbatas pada alur sepanjang jarumnya, sebagian kaya ikan endapan lilin kuat. Di bawahnya ada garis-garis dari pori-pori kecil yang amat sedikit dibandingkan yang berlebaran permukaan daun ek. Bahkan pada puncak musim panas, daun seperti ini tak banyak menghasilkan makanan seperti daun lebar.
Tapi  dilain pihak pohon jarum tidak membuangnya setiap tahun, tapi pemeliharaannya lebih lama lagi. Dengan semua penghemaatan tenaganya bijakan pohon jarum adalah “biar lambat asal selamat”. Dan ia bukannya menjadi tumbuhan tertua tapi juga pemegang rekor lain. Dan inilah makhluk hidup terbesar di dunia. Sequola raksasa. Tidak hidup selam bristle cone, tapi lebih dari 3000 tahun.
Tumbuh hingga setinggi 20 kaki dan setiap tahun mereka menambah kayunyaa sebanyak 60 kaki dari proporsi nilainya. Jadi yang amat besar berbobot lebih dari 1000 ton meskipun dipenuhi salju selama berbulan-bulan di musim dingin dan terpanggang kering di musim panas. Pohon jarum ini menghasilkan makhluk hidup terbesar dan tertua dari semua organisme di bumi. Dan seperti semua tumbuhan, mereka hidup dengan zat paling sederhana dengan air dan mineral dari tanah, karbohdiokasida dan atmosfer serta cahaya matahari.

Sumber :

Film The Private Life Of Plants  "Growing"

1 comment:

  1. terimakasih sudah membantu saya menyelasaikan tugas saya yang sangat membuat mahasiswa nya pintar (kata kata ini muncul dari mahasiswa minoritas)

    ReplyDelete